Page 301 - Tan Malaka - MADILOG
P. 301

menyelenggarakan  perkara  keduniaan,  tetapi  juga  perkara  akhirat;
             memuji  dan  memuja  Yahua.  Pemerintahan  semacam  itu  dinamai
             Theocracy,  Pemerintahannya  Tuhan.  Ketungalan  pimpinan  atas  perkara
             dunia  dan  akhirat  itu  terbayang  terang  benderang  pada  ketunggalannya
             ke-Esaannya  Tuhan,  Yahua.  Kekuasaan  tentang  dunia  dan  akhirat  itu
             sudah  dipegang  oleh  Raja  Saul.  Teapi  Raja  Nabi  Daud,  lebih  banyak
             berperang lebih banyak pula menang. Hidupnya Raja Nabi Daud seolah-
             olah  buat  berperang.  Daerah  Pemerintahaannya  tidak  saja  meliputi
             sukunya  sendiri,  ialah  suku  Yuda,  tetapi  juga  seluruh  Kerajaan  Saul
             almarhum. Selainnya dari pada itu, Nabi Raja Daud menaklukan bangsa
             Filister  dan  bangsa  Kanaan.  Perselisihan  diantara  keluarganya  berhenti,
             sesduah ia memilih anaknya Nabi (Raja) Sulaiman sebagai penggantinya.
             Nabi (Raja) Sulaiman yang kita kagumi kecerdikannya mengembangakn
             kerajaannya,  terutama  dengan  jalan  perkawinan  dan  perjanjian.  Egypte
             digabungkan  dengan  kerajaannya  dengan  mengawini  putri  Fir’aun.
             Dengan  perjanjian  (diplomasi)  Tyrus  juga  bersekutu  dengan  Kerajaan
             Salomon.  Dengan  mengirimkan  kapal  ke  Tanah  Emas  (?)  Nabi  (Raja)
             Sulaiman menempuh perniagaan dan politik dunia.

             Tiadalah mengherankan, kalau Nabi (Raja) Daud dan Rakyatnya mufakat
             dengan  tunggalnya  Tuhan  yang  menguasai  seluruhnya  Alam.  Karea
             Tuhan  itu  tidak  berbantahan  dengan  dirinya  sebagai  Nabi  Raja  yang
             Tunggal pula menguasai perkara Dunia dan Akhirat.

             Cocok  dengan  massa  dan  murba,  cocok  dengan  tempo  dan  tempat,
             puteranya  Nabi  (Raja)  Daud  yakni  Nabi  (Raja)  Sulaiman,  mendirikan
             gereja Yahua pada tahun 945 sebelum Nabi Isa di Yerusalem. Gereja ini
             penuh dengan segala keindahan.

             Tetapi  sebagai  sumai  dari  pada  700  permaisuri  dan  300  gundik  dari
             bermacam-macam  Negara,  dia  tak  boleh  monopoli  semua  kepercayaan
             dan memaksa Sang permaisuri memeluk kepercayaan yang dipusakakan
             oleh  Nabi  Ibrahim,  Musa,  dan  Daud  kepadanya  seperti  dia  dikelilingi
             oleh ratusan permaisurinya dair bermacam-macam agama itu, begitulah
             pula gereja Yahua, dikelilingi oleh ratusan permaisurinya dair bermacam-
             macam  agama  itu,  begitulah  pula  gereja  Yahua,  dikelilingi  oleh  penuh
             rumah berhala buat Dewa permaisurinya.

             Buat  melayani  ratusan  permaisuri  itu  buat  kawin  dan  pesta  selamatan
             berkali-kali dan mahal itu, buat mendirikan gedung yang indah permai,
             rakyat  dibawah  Nabi  Raja  Sulaiman  mesti  memikul  pajak  yang  berat
             sekali.  Kecerdikan  dan  tangan  kerasnya  bisa  memadamkan  rasa




             300
   296   297   298   299   300   301   302   303   304   305   306