Page 297 - Tan Malaka - MADILOG
P. 297

Perancis  dengan  pertanyaan:  Apakah  kesopanan  pada  masa  itu
             menambah kemajuan manusia? Pada ketika itu Rousseau disinari hakekat
             sebagai jawabnya pertanyaan itu. Kita ingat pada Gautama Buddha yang
             melihat  “cahaya”.  Rousseau  jatuh  pingsan,  disinari  hakekat,  ditimpa
             ilham sebagai jawaban. Setelah bangun dan sadar, ia merasa basah, penuh
             dengan peluh, dan terus pulang menulis ........... Cuma sebagian dari yang
             dilihatnya dibawah pohon itu.

             Ahli  Barat  juga  mengakui,  Muhammad  sebagai  pemikir  besar!  Usaha
             yang  lama  dan  sungguh  mencari  “hakekat””  sebagai  jawab  dari
             pertanyaan tentang artinya maksud “Dunia dan Hidup” ini berakhir pada
             “Firmannya Tuhan” yang diterimanya.

             Rupanya makin dalma kita gali sejarah, makin banyak kegaiban. Makin
             baru sejarah, makin tipis kegaiban itu. Masyarakat dan kecerdasan pada
             zaman Nabi Musa memerlukan kegaiban yang bisa diadakan oleh Nabi
             Musa. Masyarakat dan kecerdasan Arab tiadalah begitu lama dibelakang
             kita. Yang gaib seperti adanya Tuhan, juga Akhirat dll itu tak lebih dan
             tak  kurang  dari  sisa  pengetahuan  ialah  yang  melampaui  batas
             pengetahuan  pada  masa  itu.  Semuaya  itu  ialah  perkara  yang  diluar
             peralaman  dan  pengetahuan  masyarakat.  Kegaiban  itu  sudah  terbatas
             sekali  terutama  berhubungan  dengan  dunia  baka,  bukan  dunia  fana  ini.
             Kalau  ada  kegaiban  yang  lain-lain  yang  juga  ada  pada  kelilingnya
             Muhammad  SAW,  maka  sebagian  besar  dari  kegaiban  itu  timbul,
             berhubungan  dengan  pertanyaan  yang  sulit-sulit  datangnya  dari  pihak
             Yahudi  dan  Kristen  pada  masa  hidupnya  Muhammad  SAW.  Pada
             masyarakat cerdas berdasarkan mesin dan listrik ini, maka pasti tak akan
             bisa timbul dan mengembang ke-Nabian seperti pada zaman gelap-gaib
             dahulu itu. Krishna Murti yang digembar-gemborkan Annie Besant dan
             Kaum Theosophie itu hidupnya Cuma setahun jagung saja.

             Agama  Yahudi,  Nasrani  dan  Islam  yang  ketiganya  lahir  dimasyarakat
             bangsa  Semiet  (Yahudi  dan  Arab)  itu  saya  anggap  Tiga  Sejiwa,  bukan
             Tiga Serangkai. Jiwa ialah urat-pokok ketiganya agama itu sama, Cuma
             cabang  rantingnya  yang  berlain-lain.  Karena  ketiganya  itu  mempunyai
             persamaan  jiwa,  persamaan  sari,  maka  tiadalah  ia  bisa  dilayani  sekali
             jalan  dengan  melalui  hukum  “pembatalan  kebatalan”  dan  “perbedaan
             bilangan bertukar menjadi perbedaan sifat”. Saya terpaksa melayani satu
             persatu  agama  itu.  Menurut  umur,  maka  akan  berganti  dilayani  agama
             Yahudi, agama Nasrani dan akhirnya agama Islam.





             296
   292   293   294   295   296   297   298   299   300   301   302