Page 295 - Tan Malaka - MADILOG
P. 295

Juga tiadalah tinggi rendahnya tiga kepercayaan itu ditentukan oleh besar
             kecilnya  pengaruh  yang  ditimbulkan  oleh  satu  agama  terhadap  agama
             yang  lain.  Seperti  sudah  dikatakan  diatas,  ahli  sejarah  tak  bisa
             menghindarkan peleburan, agama Kristen dengan Masyarakat dan agama
             Yahudi. Tetapi pada tingkat yang lebih tinggi timbul perlantunan. Tidak
             saja filsafat Yunani mempengaruhi agama Yahudi, tetapi lebih-leih pada
             tempo  belakangan  ini  kebudayaan  Nasrani  umumnya  dan  filsafat
             rasionalisme  lahir  atau  batin,  percaya  atau  tidak  pada  Tuhannya  kaum
             Kristen,  tentulah  banyak  mempengaruhi  agama  Yahudi  itu.  Pendeknya
             “semua” aliran pikiran, yang langsung atau tidak lahir dari kebudayaan
             Nasrani, mempengaruhi semua kepercayaan didunia. Dunia sekarang ini
             yang langsung atau tak langsung pula dikuasai atau dipengaruhi Eropa,
             Amerika,  Nasrani  dalam  politik  itu,  tentulah  juga  mempengaruhi
             Judentum,  ke-Yahudian  itu.  Beberapa  buku  mesti  diperiksa  dan  ditulis
             buat  mensyahkan  simpulan  ini,  tetapi  pastilah  benarnya  simpulan  itu.
             Pada permulaan melangkah maka Islam itu didasarkan pada ke-Tuhanan
             dan Kitabnya Yahudi dan Kristen. Tetapi pada tingkat yang lebih disepuh
             dengan  filsafatnya  Aristoteles  dan  Plato  mempengaruhi  Yahudi  dan
             Kristen. Terhadap Kristen sudah cukup bukti yang dimajukan diatas tadi.
             Terhadap  agama  Yahudi,  maka  pada  zaman  kebudayaan  Islam,  filsfaat
             Yunani  Islam  besar  sekali  pengaruhnya  pada  agama  Yahudi  dan
             filsafatnya. Cukuplah kalau dikemukakan namanya Yuda ha Levi pada lk
             tahun 1083 dan Moses bin Maimon pada tahun 1135 – 1204. pada tingkat
             sejarah dunia sekarang yang boleh dikatakan sejarah Kebudayaan Nasrani
             tentulah tiada sedikit pula dengan langung atau memutar, ke Nasranian
             mempengaruhi  ke-Islaman.  Demikianlah  salah  satu  Tiga-sejiwa
             keagamaan  tadi  mempengaruhi  yang  lain.  Tak  mudah  ditentukan  mana
             yang lebih tinggi dan mana yang lebih rendah dalam sejarah ribuan tahun
             itu.  Tetapi  terhadap  sarinya  kepercayaan  itu,  ialah  terhadap  kepada
             kepercayaan tentang ke-Esaan Tuhan, adanya Jiwa manusia, yag terpisah
             dari  Badan  dan  Akhirnya  Jiwa  ini,  dll.  Ketiga  agama  itu  tiada
             mengandung perbedaan.

             Kepercayaan semacam itu tentuah masuk golonganyang diluar daerahnya
             Madilog.  Adanya  Tuhan  Yang  Esa,  Jiwa,  Akhirat  dll  itu  tiada  perkara
             yang  bisa  diperalamkan,  disusun  menjadi  undang  dan  dilaksankaan
             seperti pada pada ilmu bukti. Semuanya berdasarkan pada “kepercayaan”
             yang tak sama pada beberapa orang, pada satu tempo dan pada satu orang
             dalam  berlainan  tempo.  Kepercayaan  itu  sebagian  besar  bersandar  atas
             perasaan, bukan pada pancaindera dan intellek (akal). Dengan begitu dia




             294
   290   291   292   293   294   295   296   297   298   299   300