Page 308 - Tan Malaka - MADILOG
P. 308

langsung dan teratur tentang Masyarakat, Politik, Ekonomi, serta Pesawat
               Yahudi  ketika  Nabi  Isa  hidup.  Yang  barangkali  pasti  dan  akan  saya
               kemukakan disini hanyalah sekadarnya saja. Dalam lebih dari 1000 tahun
               sebelumnya  Nabi  Isa,  maka  bangsa  Yahudi  dan  bangsa  pengembara  di
               pegunungan  dan  gurun  pasir  mencapai  kekuasaan  yang  tinggi  sekali,
               tidak  saja  mereka  mendirikan  Kerajaan  yang  kokoh  kuat  serta
               menaklukkan  beberapa  Negeri  dikelilingnya.  Dibawah  pimpinan  Raja
               Nabi Daud dan Sulaiman, bangsa Yahudi terkenal diempat penjuru Alam
               sebagai Negara yang unggul.

               Dari  singgasana  yang  tinggi  itu  kemudian  mereka  jatuh  kelembah
               perhambaan  di  Babylonia.  Kemudian  mereka  dikembalikan  pula  ke
               Palestina.  Disini  mereka  ditaklukan  oleh  Yunani  dan  akhinrya  oleh
               Romawi.  Pada  masa  Nabi  Isa,  Paletina  ini  ialah  satu  Provinsi,  daerah
               jajahan Rumawi. Tetapi dalam perkara agama serta adat-istiadat bangsa
               Yahudi  pada  masa  itu  dipimpin  oleh  seorang  Rabbi  (Pendeta  Yahudi).
               Ongkos buat melayani Gereja dan Rabbinya itu serta membayar ongkos
               perangnya tuan Romawi yang tak putus-putusnya tentulah banyak sekali.
               Sebagian besar dari ongkos perang Romawi dan semuanya ongkos Gereja
               mesti dipikul oleh Rakyat Yahudi dengan jalan pajak. Tuhan Yang Esa,
               yang  tidak  lemah-lembut,  melainkan  yang  membalas  pencabutan  mata,
               dengan mencabut mata pula, “sipenggigit digigit – (oong om oog, tand
               om tand), cocok dengan hidupnya pemimpin tunggal, seperti Nabi Musa
               dan Daud dalam perjuangan yang seru sengit tak putusnya.

               Tuhan yang bersifat “sipenggigit digigit” itu sudah bertukar sifat, apabila
               bangsa  Yahudi  sampai  ketingkat  sejarah  Nabi  (Raja)  Sulaiman,  mata
               terbelalak  dan  mulut  menyenggigit  itu  tak  jijik  lagi  dengan  lingkungan
               dalam  mahligai  Nabi  atau  Raja  Sulaiman.  Seribu  permaisuri  dari
               berbagai-bagai bangsa, puteri yang terpelajar cantik molek dan beragama
               bermacam-macam pula tiada patut dibelakangi dan disenggigiti.

               Lagi pula dengan bercampur gaulan dengan pemikir dan beberapa bangsa
               yang  musafir  ke  Mahligai  yang  masyhur  itu  tentu  menambah  luas  dan
               dalamnya pemandangan seseorang seperti Nabi atau Raja Sulaiman.

               Kompromis  dengan  pemikir  Tuan  Negeri  dan  Sang  Permaisuri  dalam
               Mahligai  itu  mesti  terbayang  pula  diluar.  Disekililing  serambi  gereja
               Yahudi beberapa macam rumah berhala dengan dewanya didirikan.
               Ketika dibuang di Babylonia, negara yang mempunyai kebudayaan tinggi
               pula  tentulah  ke-Esaan  Tuhan  dan  sifat  sipenggigit  digigit  yang  sudah
               dijadikan  hamba  oleh  seribu  permaisuri  dari  bermacam-macam  bangsa



                                                                                         307
   303   304   305   306   307   308   309   310   311   312   313