Page 54 - Tan Malaka - MADILOG
P. 54

Kita  tahu  umpamanya,  tetangga  kita  selalu  dipasung.  Apa  yang  dia
               bilang,  kita  tidak  mengerti.  Menggelikan  atau  menyedihkan  hati  kita.
               Orang bilang tetangga ini “gila”. Otaknya sakit, tak beres lagi kerjanya.
               Dulu beres, Sekarang tidak.
               Tidak  apa,  ini  adalah  satu  exception,  satu  perkecualian.  Sains  pun
               mempunyai exeption. Lagi satu keberatan. Wak Gaib nama kenalan kita
               itu, cakapnya lain dari orang biasa. Tadi malam katanya ia “naik nafas”
               pergi ke Kairo berjumpakan Sultan Farouk. Tadi malam juga dia balik ke
               desa Sawarga, tempatnya tinggal. Cerita semacam ini memang tak masuk
               pada akal kita manusia biasa. Ini pun satu exeption dari manusia dipasung
               tadi. Wak Gaib dari desa Sawarga, juga satu perkecualian dari manusia
               biasa.  Tetapi,  perkecualian  ini  tidak  seperti  perkecualian  biasa.  Kedua
               manusia di atas berotak juga dan otaknya berpikir juga, walaupun hasil
               pikirannya tak sama dengan buah pikiran orang normal.

               Untuk sementara, ujian kita lulus, ujian tentang “semua manusia adalah
               hewan  yang  berpikir”  itu  bisa  dipakai.  Sekarang  mesti  kita  periksa
               sebaliknya, apakah semua hewan yag berpikir itu manusia.

               Walaupun  banyak  cerita  dari  pemburu,  penggembara,  naturalisten,  ahli
               hewan  dan  tumbuhan  yang  membuktikan  kecerdasan  binatang  seperti
               serigala,  gajah,  monyet,  kancil  dan  pelanduk  dalam  peri  kehidupan
               mereka,  sementara  boleh  kita  putuskan:  tak  ada  di  antara  hewan  yang
               bukan  manusia  itu  pandai  berpikir.  Malaikat  umpamanya,  pandai
               berpikir. Tetapi kita manusia biasa belum pernah berjumpa malaikat dan
               kita tak bisa memanggil malaikat pada tempat dan waktu yang kita pilih,
               seperti kita bisa nyalakan api asal ada latnya pada waktu dan tempat yang
               kita kehendaki.

               Untuk sementara, tak  kita dapati barang  yang bukan  manusia termasuk
               dalam golongan hewan  yang berpikir. Semua manusia termasuk hewan
               yang berpikir. Sebaliknya tak ada yang bukan hewan berpikir termasuk
               jadi manusia. Semua hewan berpikir itu manusia belaka (A=B dan B=A).
               Jadi sementara benarlah definsi kita. Luluslah ujian pada tingkat kedua.
               Tetapi kerja kita belum lagi sempurna. Kita mesti naik ke  tingkat tiga,
               tingkat penghabisan.


               Pada tingkat ini kita mesti periksa, apakah definisi kita mencukupi segala
               syarat berikut :
               1. Definisi sebisa-bisanya singkat, tetapi jangan terlalu luas atau terlalu
               sempit.




                                                                                          53
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59