Page 70 - Tan Malaka - MADILOG
P. 70
Jalan ada menyelesaikan problem, yaitu “perjumpaan titik dari dua jalan”,
intersection of logis, sebenarnya tak asing bagi kita. Perhatikanlah ke
mana perginya pemburu macan yang cerdik. Ia pergi ke suatu tempat
(titik) dimana jalan macan bersilang, memutus jalan mangsanya, babi
umpamanya. Pada seluruh jalan macan itu bisa jadi ia menjumpai macan,
tetapi seluruh jalan itu (lingkar pertama) begitu panjang. Kalau ia ikuti
seluruh jalan babi, boleh jadi ia akan bertemu macan yang hendak
memangsa babi. Tetapi seluruh jalan babi itu (lingkar kedua) terlalu
panjang pula. Adalah lebih dekat dan lebih besar harapan si pemburu
kalau ia pergi ke titik dimana dua lingkaran tadi berselang bertemu. Di
sini bisa jadi sekali ia berjumpa macan.
Pelarian karena mencuri atau membunuh pelarian karena politik ada
banyak perbedan tetapi ada pula persamaan. Perbedaannya tentu mudah
dicari. Tetapi persamaanya, selain melarikan diri, tiada selalu dikenal.
Tetapi detektif, resersir yang bijaksana mesti tahu akan persamaannya.
Lebih-lebih kalau perlarian politik tadi berdarah filsafat pula. Dalam hal
ini si pelarian filsafat tertarik oleh tempat yang sunyi, ini pun menarik si
pencuri seperti magnet menarik besi. Disinilah pertemuan logis kedua
mahluk yang berakal tadi.
Si resesir yang ahli bijaksana tak perlu ketahui dan ikut seluruhnya jalan
si pencuri atau si pelarian politik berdarah filsafat. Dua jalan mereka
biasanya berselang, bertemu pada satu tempat, yaitu tempat yang sunyi.
Inilah rahasia buat resersir yang cerdik.
Tetapi buat pelarian yang cerdik, rahasia ini bukan rahasia lagi.
Bagaimanapun juga yang kita mau ajukan disini ialah pandangan bahwa
cara berpikir intersection of logis bukan semata-mata perangkat berpikir
ahli matematika saja.
Pasal 6. PERKEMBANGAN MATEMATIKA
TIAP-TIAP barang itu memang ada lawannya. Lawan plane geometry
(geometri bidang datar) tidak saja sudah terbit, tetapi juga pesat majunya.
Di Jerman dirintis oleh Riemann, di Rusia oleh Minkofsky. Geometry
baru itu tidak lagi berdasarkan atas bidang datar seperti geometri Euclides
sekarang, tetapi atas bidang melengkung. Bumi ini, begitulah uraian ahli
geometri baru ini, bulat seperti bola. Kita tahu di dua kutub bumi kita ini
sedikit data. Jadi berapapun kecilnya bagian bumi ini kita ambil, ia tidak
mungkin datar, melainkan melengkung. Jadi garis atau sudut pada bidang
melengkung in sebenarnya tidaklah lurus.
69