Page 66 - Tan Malaka - MADILOG
P. 66

Teori atau soal berkata :
               Cuma satu garis siku bisa dijatuhkan dari titik C pada garis AB.
               Terbukti           : garis AB
                                         Sudut CDA = 90º
               Mesti diuji        : cuma CD saja yang bersiku (90º) pada AB.
               Ujian  :  kita  kerok  otak  kita  mencari  teori  dan  hukum  yang  kita  kenal
               untuk menyelesaikan soal ini. Tak dapat! kita bermain “pengandaian” dan
               coba berjalan dari yang belum dikenal pada yang nyata dikenal. Gagal!
               Kita buntu, keringat sudah keluar, kita sedang dalam examen dan sang
               waktu  hampir  berlalu.  Sekarang,  mau  tak  mau,  lari  pada  jalan  ketiga  :
               reduction ad absurdum.

               Seandainya ada garis kedua, bersiku, jatuh dari C pada AB, umpamanya
               garis CE. Kalau begitu sudut CED = 90º. Maka jumlah 3 sudut CDE =
               90º + 90º + Xº, atau 180º + Xº lebih besar dari 180º, maka bertentangan
               dengan hukum yang sudah dikenal dalam geometri, yaitu: jumlah semua
               sudut dalam sebuah segitiga selalu 180º. Maka pengandaian tadi absurd.
               Bertentangan  dengan  hukum  yang  dikenal.  Karenanya  teori  yang  mau
               kita uji di atas itu benar.

               Pada jalan ketiga ini, pertama kali mengandaikan akibat teori itu salah.
               Kita berjalan membelakang dari akibat ke pangkal. Akhirnya kita sesat,
               sebab kita berjumpa dengan hal  yang bertentangan dengan hukum atau
               teori  geometri  yang  sudah  diakui  kebenarannya  lebih  dahulu.  Jadi
               akhirnya kita yakin bahwa akibat teori yang mau diuji itu sendiri tidaklah
               salah. Semua jalan lain malah menyesatkan kita. Kalau akibat disalahkan,
               maka  “dasar-dasar”  geometri  yang  sudah  diakui  kebenarannya  mesti
               disahkan pula.

               PROBLEMA
               Dalam  problema,  yaitu  soal-soal  membuat  sebuah  gambar  geometri
               (geometry figure) dengan penggaris dan jangka, kita juga memakai dua
               cara pertama dalam menguji teori tadi: sintesis dan analitis.

               Ada  lagi  satu  cara  yang  bisa  dipakai,  yaitu  intersection  of  logic,  atau
               pertemuan jalan. Sesudah gambar geometri tadi dibuat, maka seperti pada
               teori,  kita  mesti  menguji  kebenaran  gambar  yang  kita  peroleh.  Uji,
               apakah  gambar  itu  memenuhi  syarat  yang  dituntut  oleh  problema.  Jadi
               sebuah problema mesti mula-mula dipecahkan baru kemudian di uji.

               Untuk  meringkas,  maka  sekarang  tidaklah  perlu  kita  membuat  gambar
               untuk  menjelaskan  dua  cara  yang  pertama,  karena  sudah  masuk



                                                                                          65
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71