Page 68 - Tan Malaka - MADILOG
P. 68

belanja seharinya dsb. Kalau dalam perhitungannya, ia menemukan uang
               yang  diperlukan  jauh  lebih  banyak  dari  uang  yang  ada  di  kantong
               anaknya, maka ia memutuskan bahwa uang anaknya tak cukup. Si anak
               terburu nafsu, salah perkiraan.
               Kalau  seorang  advokat  mengajukan,  memasang  beberapa  hukum  untuk
               membenarkan perbuatan orang yang ia lindungi atau untuk menyalahkan
               lawannya,  maka  ia  sebenarnya  memakai  cara  yang  sehari-harinya  juga
               dipakai oleh ahli matematika.

               Makin tersusun alasannya, makin benar satu per satu alasan itu. Makin
               tangkas  ia  membentuk  alasannya,  makin  besarlah  pengaruhnya  pada
               pendengar.

               Lenin,  sesaat  sebelum  Oktober  1917,  sesudah  ia  memperhatikan
               materialisme  dialektis  dan  mengingatkan  pertentangan  kelas  dalam
               sejarah  dunia  dan  sejarah  Rusia,  mendesak  pada  pengikutnya  untuk
               merebut pemerintahan dengan alasan seperti: 1. Suasana revolusioner –
               ekonomi dan politik – memang cukup. 2. Partainya memang berdisiplin
               keras., 3. Seluruh rakyat Rusia memang sudah berada di bawah pengaruh
               partai  Komunis,  dan  4.  Musuh  di  dalam  dan  di  luar  Rusia  sedang
               bercekcok. Ia memasang semua alasan yang benar dan tepat, karenanya
               percobaan  itu  akan  berhasil.  Teorinya,  dalam  hal  ini  teori  itu  berarti
               perhitungan,  sudah  benar.  Hasilnya  semata-mata  tergantung  pada
               kecerdikan dan keberanian yang menjalankan.
               Sebaliknya  kalau  kita  mau  mengemukakan  bahwa  Gandhiisme,  kalau
               dipraktekkan  sedikit  mesti  meruntuhkan  banyak  penduduk  dan
               kecerdasan  rakyat  India  maka  susah  kita  memakai  cara  sintetis
               (memasang)  alasan  untuk  menguji  paham  kita.  Dalam  hal  ini  baik  kita
               pakai  jalan  analitis.  Kita  misalkan  Gandhi  dan  gandhiisme  sekarang
               mengemudikan  India  merdeka.  Kita  tahu  bahwa  Gandhi  menganggapp
               mesin  sebagai  setan  dan  kota  tempat  berkumpulnya  mesin  sebagai
               neraka. Kita tahu, bahwa dia percaya pada “perkakas tenun tangan” yang
               diangkutnya  sampai  ke  London  dan  dijadikan  syarat  hidup  bagi
               pengikutnya.  Sekarang  kita  periksa  akibatnya,  kalau  Gandhi  dan
               Gandhiisme mengendalikan ekonomi Hindustan.
               Setan  mesin  tak  dipakai  lagi.  Dengan  begitu  pabrik  kain,  kereta  api,
               pabrik  kimia,  dan  pabrik  mesin  sendiri  tak  berguna.  Tambang  arang,
               tambang  besi,  dll  mesti  ditutup.  Ilmu  alam,  kimia,  matematika,  dll  apa
               gunanya? Sekoah yang mengajarkan semua ilmu barat itu tak pula akan
               berguna  lagi.  Seperti  buat  Gandhi,  satu  mangkok  susu  lembu  sehari



                                                                                          67
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73