Page 62 - Tan Malaka - MADILOG
P. 62

mengambil  “sebagian  dari  ruang  alam”.  Selain  itu,  maka  mesti  kita
               pikirkan sifat yang lekat pada bidang yakni dua dimensi, dua ukuran, dua
               besaran: panjang dan lebar. Sedang badan itu mempunyai tiga dimensi :
               panjang, lebar, dan tinggi.
               Garis  ialah  batas  bidang.  Garis  hanya  mempunyai  satu  dimensi,  yakni
               panjang. Jadi ia tak punya lebar. Berapa pun runcingnya pena kita, garis
               yang kita bikin itu mesti masih punya lebar. Kita tahu yang punya lebar
               dan panjang ialah bidang. Garis cuma satu dimensi saja yaitu panjang.

               Titik ialah batas garis, satu titik berada di ujung dan yang lain berada di
               pangkal  garis.  Suatu  titik  tak  punya  ukuran,  besaran.  Bagaimanapun
               halusnya ujung pensil kita, titik yang kita bikin di atas kertas tadi masih
               punya 3 dimensi : panjang, lebar dan tinggi.

               Nyatalah sudah, bahwa bidang, garis, dan titik yang kita namakan bukti,
               tidak seperti bukti biasa yang bisa kita saksikan dengan panca indera kita.
               Tetapi  kita  bisa  hampiri  dengan  gambaran,  seperti  molekul,  atom,
               walaupun  dalam  teorinya  menjadi  benda  yang  tak  berbatas  kecilnya,
               asalnya dari benda juga. Kita tak perlu lari ke dunia kegaiban. Bidang,
               garis, dan titik yang mesti kita dekati dengan gambaran walaupun tidak
               seperti  bintang  bagi  ahli  astronomi  atau  kuman  bagi  ahli  biologi,
               bukanlah barang yang semata-mata kosong, nothing, seperti rohani.

               Kita bisa mendekatinya dengan gambaran dan bisa menggambarkannya
               dalam otak. Dan semenjak Rutherford, memang sudah bisa dilihat dengan
               teropong.  Walaupun  alam  tiada  memperhatikan  dan  jarang  sekali
               memberikan  kepada  kita  benda  seperti  kubus,  silinder,  bujur  sangkar,
               lingkaran, segitiga, dan garis lurus, tetapi sebagai hasil dari otak, maka
               ahli  matematika,  kaum  insinyur  dan  seniman  sudah  memberikan
               bermacam-macam gedung, rumah, dan kesenian yang permai kepada kita.
               Menambah kesehatan dan mempertinggi peradaban kita.

               “Cara berpikir” jitu yang melayani bukti, yang teristimewa masuk dalam
               wilayah  geometri  tadi  saja  juga  dipakai  dalam  memikirkan  perkara-
               perkara lain. Atau cara itu berkenan langsung atau tidak dengan cara yang
               dipakai untuk melayani perkara di luar ilmu ukur. Sebab itu, cara berpikir
               dalam ilmu ukur penting sekali buat latihan otak.
               Pasal 4. TEORI DAN UJIAN.

               TEORI mesti diuji. Teori dalam bahasa Inggris bisa didefinisikan sebagai
               “satu  hipotesis  yang  sudah  diuji”.  A  proved  hypothesis.  Satu  hipotesis
               ialah  satu  paham  yang  sementara  dipakai  tetapi  belum  nyata



                                                                                          61
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67