Page 27 - Buku Referensi Biopolimer Kitosan
P. 27
yang menunjukkan pelepasan obat terkendali yang menjanjikan
dengan menyesuaikan parameter kimia dan isik. Salah satu strategi
modi ikasi kitosan dengan polimer lainnya adalah dengan reaksi
cross-linking menggunakan senyawa/agen cross-linker baik secara
kimia, fotoreaksi, maupun secara isika. Dalam bab ini, pembahasan
akan difokuskan pada reaksi cross-linking secara kimia.
Senyawa cross-linker yang dapat digunakan untuk memodi ikasi
kitosan setidaknya memiliki dua grup fungsional yang reaktif
sedemikian hingga pembentukan ikatan antara dua rantai polimer
dapat terjadi. Hingga kini, material cross-linker yang banyak
digunakan untuk preparasi hidrogel kitosan adalah di-aldehydes,
ethylene glycol di-glycidyl ether (EGDE), dan genipin (Gambar 2.5).
Dari cross-linker beberapa tersebut, reaksi kitosan dengan aldehida
banyak diteliti karena aldehida dapat membentuk ikatan kovalen
imine dengan grup amino pada rantai polimer kitosan. Reaksi ini
pun dapat terjadi dalam media air tanpa penambahan molekul
lain sehingga hasil cross-linking memiliki biokompatibilitas yang
baik. Namun demikian, kelemahan penggunan di-aldehyde adalah
toksisitasnya yang cukup tinggi. Sebagai contoh, glutaraldehyde
dengan jumlah yang sangat kecil masih memiliki sitotoksisitas yang
tinggi apalagi bila reaksi cross-linking menyisakan residu reaksi.
Gambar 2.5. Senyawa yang dapat digunakan untuk cross-linker meliputi
(a) Glutaraldehide, (b) Formaldehide, (c) Ethylene Glycol Di-glycidyl Ether,
dan (d) Genipin.
BIOPOLIMER KITOSAN DAN PENGGUNAANNYA ALAM FORMULASI OBAT 19