Page 32 - Buku Referensi Biopolimer Kitosan
P. 32
2. Temperatur furnace untuk pengabuan diatur dalam dua
tahap yaitu kenaikan perlahan hingga mencapai 400 C dan
0
selanjutnya temperatur dinaikkan hingga 600 C.
0
3. Setelah abu terbentuk, temperatur furnace diturunkan
perlahan dan cawan porselen disimpan dalam desikator untuk
menghindari kontaminasi dan molekul air dalam udara yang
dapat terserap oleh abu. Kadar abu dihitung dengan rumusan:
massa abu (g)
Kadar abu (%)= x 100%
massa sampel (g)
3.1.3 Uji Mikromorfologi ( SEM dan DLS)
Mikromorfologi kitosan dapat dievaluasi secara mikroskopi
dengan menggunakan scanning electron microscope ( SEM).
Prinsip kerja SEM secara sederhana dijelaskan sebagai berikut:
Spesimen dibombardir oleh berkas elektron yang konvergen
dan berbagai jenis sinyal yang dipancarkan dari area uji dimana
berkas elektron tersebut menimpa dipindai.
Gambar 3.1. Volume kedalaman interaksi berkas-berkas elektron dengan
material yang diamati menggunakan SEM serta pantulan elektron dan
sinyal emisi foton akibat interaksi elektron/permukaan material
24 BIOPOLIMER KITOSAN DAN PENGGUNAANNYA ALAM FORMULASI OBAT