Page 9 - Asas-Asas dan Dasar-Dasar Tamasiswa
P. 9
8
Merdekakanlah batinnya, fikirannya dan tenaganya, itulah syarat-syarat untuk membimbing
anak-anak agar menjadi orang-orang yang sungguh merdeka, lahir dan batin.
Pasal ketiga: Dalam pasal ini tekandung beberapa kepentingan, yang harus
diperhatikan, sekalikpun tidak sampai menjadi dasar atau yang patut dimasukkan ke dalam
“Keterangan dasar 1947”. Terdapatlah dalam pasal itu singgungan kepentingan-kepentingan
social dan enonomi, bahkan politik, yakni yang mengakibatkan pelbagai kekacauan pada
umumnya; disebabkan karena bangsa kita selalu menyesuaikan diri dengan hidup dan
penghidupan kebarat-baratan. Hal ini terdapat pula dalam sistim pedidikan dan pengajaran,
yang terlampau mengutamakan “kecerdasan-fikiran”, hingga menyuburkan jiwa
“intellectualistis” dengan segala akibat-akibatnya. Dalam pasal ketiga itu (ayat penghabisan)
dapatlah kita lihat keterangan, yang mengenai dasar kebudayaan, yang selalu nampak dalam
segala usaha kita, dan bersama-sama dengan dasar-dasar kodrati pasti akan dapat memberi
kepuasan dalam hidup kita.
Pasal keempat: Di sinilah terdapat dasar kerakyatan, yang tak termasuk dalam
“Keterangan dasar-dasar 1947”. Mempertinggi pengajaran dianggap perlu, namun jangan
sampai menghambat tersebarnya pendidikan dan pengajaran untuk seluruh masyarakat.
Dalam zaman Belanda sudah ada peguruan-perguruan tinggi, akan tetapi karena sistim
pengajaran rakyat masih sangat primitive, maka pelajar-pelajar kebanyakan berasal dari
golongan Belanda dan bangsa asing lainnya, yang leluasa menerima pengajaran persiapan
yang baik dan cukup.
Pasal kelima: Inilah asas yang sangat penting bagi semua orang yang sungguh-
sungguh berhasrat mengejar kemerdekaan hidup yang sepenuh-penuhnya. Janganlah
menerima bantuan yang dapat mengikatg diri kita, baik berupa ikatan lahir maupun batin.
Boleh kita menerima bantuan dari siapa pun juga, asalkan tidak mengikat sedemikian rupa,
hingga dapat mengurangi kemerdekaan dan kebebasan kita. Dan dengan positif tegas
dinyatakanlah di situ, bahwa pokok dari pada asas kita ialah: berkehendak mengusahakan
kekuatan diri sendiri.
Pasal keenam: di sini terdapatlah syarat mutlak dalam kita mengajar kemerdekaan
diri itu, yaitu keharusan untuk membelanjai sendiri segala usaha kita. Sistim itu mulai dulu
terkenal sebagai “zelfbedruipings-systeem”, yang bagi golongan-golongan lain, yang ingin