Page 11 - Asas-Asas dan Dasar-Dasar Tamasiswa
P. 11

10


                                           3.  DASAR-DASAR TAMAN SISWA 1947


                       Seperti telah diuraikan di muka, maka sebenarnya “Asas 1922” tadi adalah bekal cita-

               cita  yang  kami  perlukan  untuk perjuangan  yang  kita  hadapi. Di dalamnya  sudah  terdapat
               dasar-dasar yang pada Rapat Besar Taman Siswa 1947 dimasukkan ke dalam “Keterangan

               Dasar”,  yang  kini  terkenal  dengan  nama  “Panca  Darma”.  Dasar-dasar  itu  ialah  dasar

               kemerdekaan, dasar kebangsaan, dasar kemanusiaan, dasar kebudayaan, dan dasar kodrat

               alam. Jadi sebenarnya “Dasar-dasar 1947” itu sama sekali tidak menyalahi atau bertentangan

               dengan  “Asas  1922”.  Ini  perlu  dikemukakan  agar  kita  dapat  mengerti  bahwa  maksud
               “Perjanjian Pendirian” tadi tidak sekali-kali dibatalkan. Yang nyata ialah: adanya susunan baru

               yang  merupakan  “Keterangan  Dasar-dasar  Taman  Siswa”  tahun  1947,  yaitu

               “Beginselverklaring”,  sedangkan  isinya  diambil  dari  “Keterangan  Asas”  tahun  1922,  yakni
               “Asas Perjuangan” atau “strijdprogram”. Yang nyata pula ialah: bahwa dengan sendirinya

               Asas 1922 itu kini sebagian tidak lagi terpakai, karena perjuangan sekarang lain sekali dengan

               perjuangan pada waktu berdirinya Taman Siswa pada tahun 1922.


                       Asas 1922 tadi sudah membawa kita ke arah kemenangan, lebih tegas ke arah apa
               yang kita tuju, berkat hasil revolusi nasional kita sejak 17 Agustus 1945.


                       Dalam pada itu hendaknya jangan dilupakan, bahwa sejak tahun 1922 usaha Taman

               Siswa itu sebenarnya sudah berupa usaha nasional dan pemeliharaan cita-cita revolusioner

               dalam segala soal pendidikan, dengan mengabaikan segala tekanan atau ikatan colonial dari
               fihak Belanda, menuju ke arah apa yang kini sudah dapat dicapai. Pemerintah kita kini adalah

               pemerintah  nasional  dan  Kementerian  Pendidikan,  Pengajaran  dan  Kebudayaan  pada

               dasarnya kini bersamaan makud dan tujuan dengan kita, sekalipun dalam beberapa hal yang

               mengenai “isi”nya usaha, masih banyak perbedaan faham tentunya. Ini disebabkan karena

               tiap-tiap Menteri harus menyesuaikan diri dengan golongan-golongan lain yang ada di dalam
               masyarakat (golongan Islam, Kristen, Katholik, Nasionalis, dan Komunis, golongan progresif,

               liberal dan konservatif dan sebagainya), pula harus dapat persetujuan dari Kabinet seluruhnya

               dan wajib takluk pada partai politiknya. Hal ini perlu kita mengerti, karena inilah yang menjadi
               salah satunya alasan bagi Taman Siswa (RBU 1946) untuk memutuskan akan tetap hidupnya

               Taman Siswa, dan tetap memelihara cita-citanya, yang di samping dasar-dasarnya nasional

               masih  juga  mempunyai  sifat  kakhususan,  hingga  masih  tetap  ada  perbedaan  (yang  kita

               anggap  penting)  dengan  golongan-golongan  nasional  lainnya.  Misalnya  seandainya  ada
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16