Page 12 - Asas-Asas dan Dasar-Dasar Tamasiswa
P. 12

11


               peraturan-peraturan negeri yang bertentangan dengan asas-asas kita (umpamanya tentang

               hal  subsidi,  hal  dasar-dasar  kebatihan,  hal  kebudayaan,  hal  kebebasan  dan  lain-lain

               sebagainya) maka Taman kSiswa mungkin menghidupkan kembali asas-asasnya tahun 1922,

               yang kini sebagian besar sudah “dibekukan” itu.

                       Marilah kita mengikuti penyelidikan Panitia Mangunsarkoro, termuat dalam “Pusara”

               bulan Maret 1952, yang di situ dinyatakan sebagai lanjutan cita-cita Suwardi Suryaningrat dan

               kawan-kawannya,  yang  tergabung  dalam  “Gerombolan  Selasa  Kliwon”,  adalah  sebagai

               berikut:

                   a.  Asas  KEBANGSAAN  Taman  Siswa  tidak  boleh  bertentangan  dengan  Kemanusiaan,

                       malahan harus menjadi bentuk dan fiil  kemanusiaan yang nyata, dan oleh karena itu

                       tidak mengandung arti permusuhan dengan bangsa lain, melainkan mengandung rasa

                       satu dengan bangsa sendiri, rasa satu dalam suka dan duka, rasa satu dalam kehendak
                       manuju kebahagiaan hidup lahir dan batin seluruh bangsa.

                   b.  Asas  KEBUDAYAAN  Taman  Siswa  tidak  berarti  asal  memelihara  kebudayaan

                       kebangsaan,  tetapi  pertama-tama  membawa  kebudayaan  kebangsaan  itu  ke  arah
                       kemajuan yang sesuai dengan kecerdasan zaman, kemajuan dunia dan kepentingan

                       hidup rakyat lahir dan batin pada tiap-tiap zaman dan keadaan.

                   c.  Asas KEMERDEKAAN harus diartikan disiplin pada diri sendiri oleh diri sendiri atas

                       dasar nilai hidup yang tinggi, baik hidup sebagai individu maupun sebagai anggota

                       masyarakat. Maka itu kemerdekaan hasus menjadi alat pengembangan pribadi yang
                       kuat  dan  sadar  dalam  suasana  perimbangan  dan  keselarasan  dengan  masyarakat

                       tertib-damai di tmpat keanggotaannya.

                   d.  Asas  KEMANUSIAAN  menyatakan,  bahwa  darma  tiap-tiap  menusia  itu  adalah
                       mewujudkan  kemanusiaan,  yang  berarti  kemajuan  manusia  lahir  dan  batin  yang

                       setinggi-tingginya,  dan  juga  bahwa  kemajuan  kemanusiaan  yang  tinggi  itu  dapat

                       dilihat pada kesucian hati orang dan adanya rasa cinta-kasih terhadap sesama manusia

                       dan  terhadap  makhluk  Tuhan  seluruhnya,  tetapi  cinta-kasih  yang  tidak  bersifat

                       kelembekan  hati,  melainkan  bersifat  keyakinan  adanya  hokum  kemajuan  yang
                       meliputi alam semest. Karena itu dasar cinta-kasih kemanusiaan itu harus tampak pula

                       sebagai  kesimpulan  untuk  berjuang  melawan  segala  sesuatu  yang  merintangi

                       kemajuan selaras dengan kehendak alam.
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17