Page 191 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 191

berdampingan serta berbagi bersama, terutama dengan kalangan

            Bumiputera.
                   Abdurrachman        Surjomihardjo       (1986:     21)
            menggambarkan  gagasan dan perjuangan kebangsaan Hindia:
            “Kembali  kepada  nasionalisme  revolusioner:  benih-benihnya

            pernah dirumuskan oleh Indische Partij, dengan tiga serangkai
            pemimpinnya  Douwes Dekker—Tjipto  Mangunkusumo dan
            Suwardi  Surjaningrat.  Tujuan  Indische  Partij  ialah  untuk
            ‘membangunkan  patriotisme semua  ‘Kaum Hindia’ kepada

            tanah air, yang telah memberi lapangan hidup kepada mereka,
            agar mereka mendapat dorongan untuk bekerja sama atas dasar
            persamaan ketatanegaraan untuk memajukan Tanah air Hindia
            dan untuk mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka.’ Dari

            pasal-pasal dalam anggaran dasarnya dapat ditarik kesimpulan,
            bahwa Indische Partij berpijak atas dasar nasionalisme
            yang luas menuju kemerdekaan  Indonesia.  Indonesia  adalah
            ‘wisma nasional’ semua mengakui ‘Hindia’ sebagai tanah air,

            negara  dan kebangsaannya. Paham  itu  pada  masanya dikenal
            sebagai  Indisch Nationalism,  yang di kemudian  hari melalui
            Perhimpunan  Indonesia  dan Partai  Nasionalisme  Indonesia
            menjadi  Nasionalisme  Indonesia.  Semboyannya  ‘Lepas  dari

            Nederland’ mendorong corak radikal organisasi mahasiswa di
            Nederland maupun Indonesia, antara lain karena pengaruh para
            pemimpin Indische Partij yang dibuang ke Nederland.”
                   Ciri kesetaraan dalam perjuangan pembentukan

            bangsa Hindia ditampilkan oleh Suwardi Surjaningrat dengan

                               Sekilas Tentang Langkah Perjuangan Soewardi  191
   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196