Page 56 - E-Modul Neraca Massa dan Energi II
P. 56
NERACA MASSA DAN
ENERGI II
1 atm dan dalam keadaan agregasi normalnya, maka entalpi relatif senyawa adalah
sama dengan panas pembentukannya. Jadi, panas reaksi standar, atau entalpi
perubahan, sama dengan jumlah aljabar kalor pembentukan standar produk
dikurangi jumlah aljabar kalor pembentukan standar reaktan. Dengan demikian,
∆ = ΣΔ ( ) − ΣΔ ( )25∙
Ketika suatu unsur memasuki suatu reaksi, panas pembentukannya adalah nol jika
keadaan agregasinya dipilih sebagai dasar untuk panas pembentukan dari
senyawanya.
Ilustrasi 1.
Hitung panas reaksi standar berikut ini:
HC1 (g) + NH3 (g) = NH4C1(s)
Dari Tabel panas pembentukan standar adalah untuk
HC1 (g), ΔHf = -22.063 Kal
NH2 (g) ΔHf = -11.040 Kal
NH4 C1(s), ΔHf = -75,380 Kal
Mengganti nilai-nilai ini dalam persamaan 18 memberikan
ΔH25 = + (-75.380) - (-22.063) - (-11.040)
atau ΔH25 = 42.277 cal
Ilustrasi 2. Hitung panas reaksi standar, AH25 dari berikut ini:
CaC2 (s) + 2H2O(l) = Ca(OH)2 (s) + C2H2 (g)
Dari Tabel 29,
CaC2 (s), Δ = -15.000 kal
H2O(l), Δ = -68,317,4 kal
Ca (OH) 2 (s), Δ = -235.800 cal
Kalor pembentukan asetilen, C2H2 (g), dihitung dari data kalor pembakaran Tabel
30 melalui persamaan 17:
C2H2 (g), Δ = +54.194 kal
Δ 25 = (-235800) + (54194) - (-15000) - 2( -68317.4)
atau AHn = - 29.971 kal
Ilustrasi 3. Hitung panas reaksi standar Δ dari berikut ini:
25
56 | P a g e