Page 149 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 149

“Ciehhhh….asyiknya yang mau nikah. Super sibuk,” balas
            Lela  sambil  mengambil  posisi  duduk  di  belakang
            suaminya yang tersenyum melihatku.

            “Memang  kalau  orang  yang  mau  menikah  itu  parasnya
            kelihatan lebih bersinar, seperti anak kecil yang senang
            habis dapat mainan baru,” celoteh suami Lela.

            “Mau ditemani nungguin si Arfan, Ren?” Tanya Lela.

            Aku  hanya  menggeleng.  Rasanya  sungkan  untuk
            mengganggu waktu berkualitas yang bisa diluangkan Lela
            dan  suaminya  itu  sepulang  kerja  berduaan.  Usia
            pernikahan mereka sudah sekitar dua tahun, dan masih
            juga  berusaha  punya  momongan.  Ah,  lebih  baik  aku
            sendiri saja menunggu jemputan Arfan.

            “Gak apa-apa, La. Kalian pulang saja duluan. Ini juga aku
            bisa sambil pake headset dan mendengarkan lagu, Arfan
            akan segera sampai, tenang aja,” jawabku.

            Akhirnya   Lela   dan   suaminya   berpamitan   dan
            meninggalkan aku duduk sendiri di bangku halte di depan
            kantor.

            Aku menyambungkan headset ke telepon genggamku dan
            mulai  memutar  file  sebuah  lagu  yang  sering  aku
            dengarkan beberapa waktu terakhir. Lagunya berjudul No
            Goodbyes dan dibawakan oleh Dua Lipa. Nama unik yang
            disandang  penyanyi  cantik  asal  Inggris  tetapi  berdarah
            Albania ini, yang juga penulis lagu serta seorang model.
            Entah  kenapa  lagu  No  Goodbyes  seolah  menghantui
            ruang benakku, dengan liriknya yang dalam :

                                     147
   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154