Page 177 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 177
“Ha..hadiah?” saya bertanya dengan penasaran.
Seumur hidup baru kali ini saya merasakan seperti ini.
“Iya…setiap dua ratus tahun, saya boleh memilih satu
manusia yang beruntung di bumi untuk mendapatkan
kesempatan langka ini. Dan kamu orangnya,” kata Azrael.
Saya tidak bisa melihat ekspresi apa pun dari wajahnya
ketika berbicara.
“Boleh..sa..saya tahu..a..apa..hadiahnya?” tanya saya.
“Sabar dong, Rico,” katanya.
“Tidakkah kamu merasa senang karena bisa bertemu
saya dan melihat sihir saya yang ajaib...”
“Iya…baru begini saja sudah luar biasa,” komentar saya.
“Tapi kalau boleh saya tahu, apa hadiah saya?”
“Dasar manusia,” katanya.
Saya hanya tersenyum dengan terpaksa, berharap dia
tidak marah dan melakukan sesuatu yang buruk dengan
tongkat sihirnya. Dia sepertinya menyadari ketakutan
saya.
“Tenang, Rico..tidak ada yang perlu kamu takutkan. Wajar
saya berkomentar seperti ini, sebab kita adalah makhluk
yang berbeda. Di dunia saya, tidak ada lagi yang namanya
175