Page 180 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 180

Cahaya itu semakin silau, lalu menyedot kami masuk ke
            dalamnya,  ke  sebuah  dimensi  entah  dimana,  hilang  tak
            berbekas.

                                     *

            Laki-laki  itu duduk  dengan tenang, membiarkan  mereka
            berbicara  di  dekatnya.  Dia  hanya  menyimak  semua
            percakapan mereka.

            “Oh,  Pompey  yang  agung,  luar  biasa  kekuatan  armada
            kita memukul balik kapal-kapal perompak laut itu…” kata
            laki-laki  yang  mengenakan  seragam  besi  layaknya
            seorang prajurit tersebut.

            “Usaha  Lucius  Licinius  Lucullus  juga  tidak  sia-sia,  kita
            berhasil membawa kejayaan untuk Roma dan membunuh
            Mithridates  VI,  mengakhiri  perang  dua  puluh  tahun  kita
            melawan kerajaan Pontus…” kata laki-laki yang satunya,
            dan juga berseragam.

            “Dan  kita  bisa  dengan  bangga  memproklamirkan
            kekuasaan Roma untuk Anatolia, surga penghubung kita
            dengan  dunia  baru,  yang  dilintasi  oleh  laut  Hitam,  laut
            Mediterania dan laut Aegea…” kata suara laki-laki lainnya.

            “Tapi luar biasa, oh Pompey yang agung, engkau dengan
            rencana  hebatmu.  Merangkul  sejumlah  kelompok
            perompak laut itu, bajak laut,  berpihak kepada kita, dan
            engkau memberikan mereka tanah serta janji hidup baru
            serta  pekerjaan  agar  mereka  tidak  miskin  dan  tidak
            kembali  menjadi  penjahat.  Di  kota  Soli  itu,  namanya

                                     178
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185