Page 241 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 241

“Rencana?” aku balas bertanya ke Wanda.

            Dia mengangguk.


            “Aku  ingin  kita  tetap  tinggal  di  sini,  dan  merawat  panti
            asuhan  ini.  Kita  akan  menjadi  keluarga  besar  yang
            bahagia!” aku menatap Wanda yang tersenyum dengan
            manis.

            “Janji ya, mas Rio! Kita akan tetap tinggal di sini…” Kata
            Wanda sambil mencium pipiku.


            “Aku janji, sayang…” Jawabku.

            Alunan nada terdengar di pengeras suara yang tergantung
            di pojok ruangan, dekat dengan sel tahananku. Sebuah
            suara terdengar menyapa setelah alunan nada tersebut.

            “Saudara Rio, ditunggu kehadirannya di ruang kunjungan
            khusus. Sekali lagi, saudara Rio, ditunggu kehadirannya
            di ruang kunjungan khusus.”

            Aku  tersadar  seketika,  aku  bangun  dari  tidurku.  Aku
            beranjak bangkit, dan menyaksikan pak Subar mendekati
            sel tahanan tempatku berada. Pak Subar membuka pintu
            selku dan mempersilakan aku ke luar.

            “Ayo, Rio,” katanya.


            “Siap, pak Subar!”



                                     239
   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246