Page 244 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 244

“Apa  kamu  ingin  saya  berbicara  ke  pak  Hartono  dan
            menggantikan rohaniawan yang lain?” pertanyaan pastor
            Bernard kubalas dengan gelengan kepala.

            “Mungkin pastor akan tertawa mendengar kata-kataku ini.
            Aku meminta seorang rohaniawan untuk membimbing aku
            berdoa, bukan untuk menemukan agamanya. Maaf kalau
            terasa lancang,”

            “Tidak apa, nak Rio. Ini permintaan terakhir kamu. Adalah
            sebuah  kehormatan  bagi  saya  karena  dipercayakan
            mendampingi  kamu  sebelum  saat  itu  tiba.  Sekarang
            beritahu saya, bantuan seperti apa yang kamu inginkan,”
            tanya sang pastor.


            “Aku  ingin  berdoa  untuk  ibuku.  Tapi  aku  tidak  pernah
            berdoa sebelumnya, pastor. Jadi aku akan butuh bantuan
            pastor untuk melakukannya, atau mengajariku,”


            “Doa  itu  sebenarnya  adalah  bentuk  komunikasi  kita
            dengan Tuhan, nak Rio. Cara berdoa itu tidak selalu harus
            seperti  yang  kamu  sangka,  lewat  bantuan  seorang
            rohaniawan, atau hanya ketika berada di tempat ibadah.
            Doa bisa semudah kamu berbicara kepada saya saat ini,
            tetapi bedanya kamu alamatkan kepada Tuhan, dengan
            sepenuh hatimu, dengan segenap keyakinanmu.”


            “Jadi, bahkan ketika aku berbicara dalam batinku, pastor,
            apakah itu juga berdoa?”

            “Kalau kamu maksudkan berbicara ke Tuhan, ya, itu pun
            termasuk  doa.  Makanya  kita  sering  diingatkan  untuk
            berhati-hati ketika bertutur kata, atau memikirkan hal-hal
                                     242
   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249