Page 247 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 247

Ikhlaskan hati ibuku, Tuhan, untuk sekali lagi kehilangan
            anaknya.  Agar  di  masa  tuanya,  berlimpah  dengan
            kebahagiaan bersama anak, cucu serta cicitnya. Jauh dari
            ancaman mafia jahat itu.

            Dan  hanya  ini  yang  bisa  aku  panjatkan  sebagai  doa,
            Tuhan, dengan segala kerendahan hati dan kekuranganku
            di hadapanMu. Dan kata terima kasih yang sudah lama
            tidak aku ucapkan untuk semua nikmat yang Engkau beri
            di hidupku. Amin.


            Aku membuka mataku, menemukan pastor Bernard duduk
            dengan  tenang  memandangiku  yang  baru  saja
            menyelesaikan doaku. Dia benar, ada kelegaan yang aku
            rasakan  setelah  doa  itu  selesai.  Aku  seharusnya
            melakukan ini sejak dulu! Aku menyeka air mataku dengan
            lengan  kemeja  yang  kukenakan.  Pastor  Bernard  hanya
            tersenyum.

            “Sudah kamu ikhlaskan semuanya, nak Rio?”


            “Sudah, pastor. Terima kasih.” Aku menjawabnya sambil
            tersenyum.

            Rombongan  penjaga  yang  disertai  kepala  sipir  pak
            Hartono,  dengan  tiga  orang  berseragam  dari  kejaksaan
            sudah  berada  di  luar  ruangan.  Mereka  masuk,  lalu
            mendekati aku.

            “Sudah waktunya, nak Rio,” kata pak Hartono.




                                     245
   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252