Page 250 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 250

Zenit Karma

            Tak  pernah  mudah  untuk  seorang  Karma  dalam
            memahami  perasaannya  sendiri.  Meski  saat  itu  dia
            sedang duduk di sebuah kursi empuk berbahan beludru
            biru  muda,  dan  di  hadapannya  ada  jus  kelapa  yang
            dikombinasikan  dengan  sirup  karamel  dan  sari  buah
            kesukaannya.

            Alunan musik instrument etnis yang menghiasi sekitarnya,
            sayup-sayup  berbaur  dengan  keramaian  orang  yang
            berenang di kolam renang di dekatnya. Dia menatap ke
            arah  dinding  kaca  bening  di  sebelahnya  dan  ada
            hamparan  pasir  putih  diikuti  debur  ombak;  lautan
            terbentang luas, harmoni dengan jejeran kursi malas dan

                                     248
   245   246   247   248   249   250   251   252   253   254   255