Page 256 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 256

juga  tawa  riuh  dari  orang-orang  yang  kamu  sebut
            keluarga. Saksi bisu yang tahu setiap sisi kelam dari para
            penghuninya,”   komentar    si   perempuan    sambil
            menatapnya.

            Dari  tatapan  itu  Karma  merasakan  sesuatu,  seolah  dia
            bukan  orang  yang  asing  baginya,  seolah  Karma  telah
            mengenalnya di suatu tempat entah kapan.

            “Kamu  tidak  ingat  sedikit  pun  tentang  diriku?”  tanya
            perempuan itu lagi.

            “Hah? Kamu? Kita bahkan baru bertemu, kan?” sanggah
            Karma dengan kebingungan.

            “Karma,  kamu  lupa  tentang  aku,”  balas  perempuan  itu
            sambil   menurunkan    sedikit   kain   tanktop   yang
            dikenakannya, menunjuk ke arah tato matahari kecil yang
            tersenyum di sekitar buah dada kirinya.

            “Tato?” tanya Karma lagi sambil setengah melotot kepada
            perempuan itu.

            “Aku Dena, dari cerita Melodi Patah Hati yang kamu tulis!”
            perkataan perempuan itu membuatnya spontan kaget.

            Karma nyaris beranjak bangkit, tetapi spontan perempuan
            itu menarik tangannya.

            “Jangan bicara ngawur!” hardik Karma.

            “Tidak ada yang ngawur, Kar,” jawabnya.

            “Kamu menulis tentang aku di ceritamu.”
                                     254
   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261