Page 56 - Sejarah Peradaban Maritim_eBook
P. 56

ekonomi.  kekayaan dan kemakmuran Jambi  bebas telah berlaku di Jambi. Sebagaimana tradisi
               mengundang  kedatangan  bangsa-bangsa  Barat  yang ada di Asia Tenggara, para penguasa biasanya

               untuk menguasai dan memonopolinya.             mengontrol, menarik pajak dan ikut melibatkan
                                                              diri dalam perdagangan. Meskipun tentu saja
                   Berbeda dengan Portugis yang lebih tertarik
               untuk mencari komoditi cengkih dan pala di     tradisi seperti itu kurang memberikan keuntungan
                                                              yang besar kepada para pedagang Eropa yang
               kawasan kepulauan Indonesia bagian timur,      membutuhkan banyak modal untuk berdagang
               serta berusaha untuk menghindari kontak        ke Nusantara. Pada awalnya berbagai bentuk
               langsung dengan kesultanan-kesultanan Islam di   kecenderungan pedagang asing untuk melakukan
               Sumatra, Jawa,  kalimantan, dan Sulawesi, maka   monopoli perdagangan sangat ditentang oleh
               Belanda menjelajah ke semua tempat yang bisa   penguasa Jambi  oleh sebab bisa dipahami jika
               memberikan keuntungan Jambi sebagai salah satu   pedagang Inggris dan Portugis yang terlebih dulu
               penghasil utama lada di Sumatera juga tidak luput   datang ke Jambi dan meminta ijin kepada Sultan
               dari wilayah operasi dagang VoC. Tidak begitu   Jambi agar bisa mendirikan kantor dagang di Jambi
               lama setelah berdiri, VoC segera melakukan
               upaya-upaya untuk menjalin hubungan dengan         Dua kapal VoC, Wapen Amsterdam dan
               Jambi. Hubungan dengan Jambi ini dipandang  Middelburg, pertama kali membuang sauh di
               sangat penting dengan mengingat bahwa Jambi  pelabuhan Jambi pada tahun 1615. Rombongan

               merupakan penghasil lada terbesar di Sumatra  Belanda pertama ini dipimpin oleh Abraham
               setelah Aceh. Jambi menjadi alternatif penting  Strek. Rombongan orang-orang VoC tersebut
               bagi VoC untuk mendapatkan lada untuk dikirim  meminta izin kepada Sultan Jambi yang bernama
               ke Eropa. Faktor yang memudahkan bagi VoC  Al Qahar untuk mendirikan kantor dagang. Sultan
               untuk melakukan hubungan dengan Jambi adalah  memberikan ijin kepada VoC untuk mendirikan
               masih  lemahnya kekuatan politik dan militer di  kantor dagang di kawasan Muara  kumpeh yang
               Jambi sehingga tidak begitu mengkawatirkan  terletak di daerah pertemuan Sungai kumpeh dan
               Belanda. Selain itu wilayah Jambi tidak secara  Batanghari. Dari hilir sungai Batanghari, orang
               efektif dikontrol oleh kekuatan besar seperti  harus melewati dulu Muara  kumpeh sebelum
               Banten, Mataram, atau pun Aceh. Demikian juga  sampai  kota  Jambi.  Dengan  demikian  bagi
               kontrol kesultanan Malaka terhadap Jambi juga  VoC, Muara  kumpeh memiliki letak strategis.
               tidak cukup berrarti. Selanjutnya penguasa Jambi  Ijin diberikan dengan cukup mudah kepada
               sendiri membutuhkan aliansi untuk memperkuat  Belanda. Motif utama pemberian ijin dodorong
               diri dalam menghadapi pesaing-pesaing yang  oleh kebutuhan Jambi untuk membangun aliansi

               justru bukan berasal dari kerajaan-kerajaan besar  dengan Belanda dalam rangka untuk menghadapi
               seperti Banten, Mataram, atau pun Aceh namun  saingan-saingan Melayu mereka  yang ingin
               berasal dari raja-raja sungai di dunia Melayu antara  melumpuhkan dan bahkan menguasai  Jambi,
               kawasan sungai Musi hingga sungai Indragiri di  terutama Johor dan Palembang. Aliansi dengan
               daerah Riau. 73                                VoC ini dirasa sangat penting sebab kekuatan
                                                              Jawa dalam hal ini Mataram sudah tidak efektif
                   Di era yang oleh Reid disebut sebagai ‘the age
               of commerce’ Jambi sudah didatangi oleh banyak   lagi Mataram sendiri sudah mulai kewalahan
                                                              untuk mengontrol daerah kekuasaan maritimnya
               saudagar dan pelaut pedagang dari Cina, India,   di sepanjang pantai utara Jawa yang sudah mulai
               Parsi, Arab, dan berbagai kelompok etnik di Asia   digerogoti oleh VoC. Demikian juga Banten
               Tenggara. Dengan demikian tradisi perdagangan
                                                              juga sedang menghadapi VoC dan Mataram.
                                                                                                              55
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61