Page 226 - emodulmmpik
P. 226
Modul: Model dan Metode Pembelajaran Inobatif Kimia P a g e | 220
2) Within solution posing yaitu jika seorang siswa mampu merumuskan
ulang pertanyaan soal tersebut menjadi sub-sub pertanyaan baru yang
urutan penyelesaiannya seperti yang telah diselesaikan sebelumnya.jadi,
diharapkan siswa mampu membuat sub-sub pertanyaaan baru dari
sebuah pertanyaan yang ada pada soal yang bersangkutan.
3) Post solution posing yaitu jika seorang siswa memodifikasi tujuan atau
kondisi soal yang sudah diselesaikan untuk membuat soal yang baru yang
sejenis.
Model problem posing (pengajuan masalah) dapat dilakukan secara
individu atau kelompok (classical), berpasangan (in pairs) atau secara
berkelompok (groups). Masalah yang diajukan secara individu tidak memuat
intervensi atau pemikiran dari siswa yang lain. Masalah tersebut adalah
murni sebagai hasil pemikiran yang dilatar belakangi oleh situasi yang
diberikan. Masalah yang diajukan oleh siswa yang dibuat secara
berpasangan dapat lebih berbobot,
Model problem posing jika dilakukan dengan cara kolaborasi,
(pengajuan masalah) dapat utamanya yang berkaitan dengan
dilakukan secara individu atau
kelompok (classical), tingkat keterselesaian masalah
berpasangan (in pairs) atau
secara berkelompok (groups). tersebut. Sama halnya dengan
masalah yang dirumuskan dalam satu
kelompok kecil, akan menjadi lebih berkualitas manakala anggota kelompok
dapat berpartsipasi dengan baik (Hamzah, 2003).
Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Tadulako 2021