Page 45 - KELOMPOK 5 Modul Barisan Dan Deret
P. 45
5. Bunga Tunggal
a. Perumusan model matematika
Misalkan modal awal =
0
Besar bunga = B (dalam rupiah)
Besar bunga per satuan waktu ditentukan oleh :
= x 100%
0
b. Penentuan modal pada masing-masing periode waktu Sebuah modal sebesar
(modal pokok) dismpan di bnak dengan bunga tunggal sebesar b = i% dalam
0
satu periode waktu. Modal tersebut setelah periode ke-n ditentukan oleh :
= (1 + ) . atau = (1 + 100 ) .
0
0
6. Prinsip bunga majemuk
Sebuah modal sebesar (modal pokok / awal), dibungakan dalam jangka waktu n
0
periode bunga dengan system bunga majemuk sebesar b = i% per periode, modal
tersebut setelah period eke-n ditentukan oleh :
= (1 + ) . atau = (1 + 1 ) .
0
100 0
Besar bunga setelah period eke-n ditentukan oleh :
= − atau = ⌊(1 + ) − 1⌋
0
0
Formula ini merupakan aktualisasi dari deret geometri berhingga dengan suku
pertama = u = M dan rasio = r = (1 + b)
1
1
7. Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan deskripsi dari konsep dan deret aritmetika maupun
geometri naik secara umum.
+ + , … , dengan < < , … <
2
1
3
2
1
3
8. Peluruhan
Peluruhan merupakan kebalikan dari pertumbuhan dan merupakan deskripsi dari
konsep barisan dan deret turun, yaitu :
+ + , … , dengan > > , … >
2
3
3
1
1
2
Barisan Dan Deret Aritmatika Dan Geometri 45