Page 142 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 142

Pemikiran Masri Singarimbun
                   Beberapa penilaian tentang pembangunan dan kaitannya
               dengan kesejahteraan rakyat, masalah kependudukan dinilai sangat
               terkait dengan upaya pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-
               hasil pembangunan. Wilayah yang memiliki tingkat kepadatan
               penduduk seperti Jawa, bagaimanapun, sulit untuk ditata secara
               efektif, sebagaimana diungkapkan Sutami di atas. Hal ini sejalan
               dengan pinilaian-penilaian baru dari kalangan Neo-Malthus yang
               beranggapan bahwa jalan keluar yang ditawarkan oleh kelompok
               Malthus-Klasik tidak relevan dengan situasi perkembangan dunia.
               Malthus-Klasik menganjurkan jalan moral constraint untuk
               memecahkan persolan jumlah penduduk. Malthus (1872)
               mengungkapkan bahwa dalam kondisi seperti itu, pengekangan
               moral dan perilaku sederhana merupakan satu-satunya alternatif
               yang praktis dan dapat diterima secara moral terhadap
                                                             51
               pertumbuhan jumlah penduduk yang sulit dikendalikan.  Merevisi
               pendapat Malthus-Klasik, kalangan Neo-Malthusian mengajukan
               pendekatan teknologis untuk masalah kependudukan, yaitu
               penggunaan alat kontrasepsi dan kontrol kelahiran. Rupanya cara
               ini sangat populer dan digunakan oleh banyak negara di dunia
               termasuk Indonesia. Ehrlich (1871) seorang Neo-Malthusian
               meneguhkan asumsi-asumsi dasarnya, dalam bukunya yang
               terkenal “Population Boomb” kemudian direvisi berjudul “Popula-
               tion Explotion” ia menyatakan; manusia sudah terlalu banyak di
               bumi, keadaan bahan makanan sangat terbatas, lingkungan rusak
                                            52
               sebab populasi manusia meningkat.  Persoalan yang dikemukakan



                   51  Rozy Munir & Budiarto (terj.), Op.cit., hlm. 30.
                   52  Chabib Musthafa, “Sosiologi Kependudukan” dalam http://
               pkn03ui.files.wordpress.com/2008/11/demografi-1.pdf diakses pada hari Senin,
               15 Oktober 2009 pukul 14.10 WIB.

                                                                   123
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147