Page 145 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 145
Pemikiran Agraria Bulaksumur
Analisis demografi, khususnya proyeksi populasi di Indo-
nesia dimulai pada awal dekade 1950-an ketika Nathan Keyfitz
melakukan survey di Jawa Timur. Berdasar pada survey itu,
Nathan dan asistennya Wijoyo Nitisastro mempublikasi buku
pertama tentang populasi Indonesia pada tahun 1955 berjudul
“Soal Penduduk dan Pembangunan Indonesia”. Dalam buku itu,
mereka berdua membuat proyeksi kasar populasi Indonesia dan
memperkirakan bahwa Indonesia di masa depan yang dekat
mengalami tingkat populasi yang besar jika asumsi tentang
penurunan fertilitas dan mortalitas konstan digunakan. Upaya
berikutnya membuat proyeksi penduduk Indonesia dilakukan
setelah sensus pertama tahun 1961. Dalam bukunya “Population
Trend in Indonesia” Wijoyo memperkirakan skenario populasi In-
donesia sampai tahun 1991. Pada 1970, Nathanael Iskandar dari
Lembaga Demograsi UI merevisi perkiraan Wijoyo dan membuat
perkiraan sampai tahun 2001. Di tahun yang sama, 1971, BPS
membuat proyeksi populasi berdasar pada data sensus tahun
1971. Beberapa lembaga lain juga membuat proyeksi populasi
Indonesia, di antaranya adalah Pusat Penelitian Kependudukan
Universitas Gadjah Mada—(PPK UGM), Lembaga Ekonomi
Kebudayaan Nasional—Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
http://pkn03ui.files.wordpress.com/2008/11/demografi-1.pdf diakses pada hari
Senin, 15 Oktober 2009 pukul 14.10 WIB. Pernyataan Soekarno itu dimuat dalam
Newsweek tahun 1964, “My solution is exploit more land—because if you ex-
ploit all the land in Indonesia you can feed 250 million, and I have only 103
million…in my country, the more (children) the better”. Masri Singarimbun,
“Keluarga Berencana Indonesia Sampai Abad XXI: Beberapa Aspek Program
dan Sosial Budaya,” Makalah disampaikan pada Simposium Sehari Sepuluh
Windu Usia Prof. H. M. Joedono di Jakarta, 10 Novermber 1988, hlm. 2.
126