Page 143 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 143

Pemikiran Agraria Bulaksumur
            Ehrlich ini dipecahkan dengan dua pendekatan, yaitu bagaimana
            mengontrol jumlah penduduk dan kedua bagaimana
            meningkatkan produksi pangan agar dapat memenuhi kebutuhan
            semua penduduk. Yang pertama tercermin dalam program
            Keluarga Berencana, sedangkan yang kedua diimplementasikan
            dalam program Revolusi Hijau. Meskipun revolusi hijau banyak
                       53
            menuai kritik,  di Indonesia program ini pernah menjadi program
            unggulan yang hampir menyamai program keluarga berencana.


            2. Keluarga Berencana: Kebijakan & Pengetahuan
                Kebijakan keluarga berencana ini mulai digalakkan dan
            menjadi program nasional semenjak Orde Baru atau Pelita I. 54
            Keyakinan terhadap pembangunan mendorong Orde Baru



                53  Salah satu kritik atas proyek revolusi hijau adalah selama 25 tahun
            pelaksanaanya meskipun pemakaian teknologi pertanian (industri pertanian)
            menguntungkan semua lapisan petani, tetapi petani yang berlahan luas-lah yang
            mampu mengkonsolidasikannya dengan kekuatan-kekuatan efektif untuk
            mengakumulasikan keuntungan yang lebih besar. Jika untuk menghadapi pelu-
            ang ekonomi baru di luar pertanian para petani berlahan luas mampu menempuh
            strategi akumulasi modal, maka para petani berlahan sempit dan buruh tani
            sebaliknya hanya mampu memanfaatkan peluang-peluang tersebut hanya untuk
            bertahan hidup. Sektor pertanian menjadi semakin tergantung dengan perkem-
            bangan ekonomi luar dan nasional. Mereka yang tersisih dari sektor pertanian
            akan beralih kepada sektor ekonomi di luar pertanian. Polariasi struktur sosial
            ekonomi pedesaan terjadi ketika terjadi keterbatasan kutub penyelamat dan
            peluang memperoleh sumber ekonomi dari luar pertanian. Francis Wahono,
            “Dinamika Ekonomi Sosial Desa Sesudah 25 Tahun Revolusi Hijau,” Prisma,
            No. 3, Tahun XXIII (Maret 1994), 31.
                54  Sumber-sumber lain mencatat sebelum menjadi program nasional,
            keluarga berencana sudah menjadi bagian alami dari suatu bentuk perencanan
            kelahiran yang dilakukan secara tradisional untuk mengatur kelahiran keluarga
            dengan berbagai cara tradisional, sejarahnya bahkan dirunut sejak masa

            124
   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148