Page 151 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 151
Pemikiran Agraria Bulaksumur
versitas akan tetapi tersebar dalam organisasi-organisasi korpo-
ratis ilmu-ilmu sosial yang sudah tidak lagi dimonopoli oleh uni-
versitas. Lembaga-lembaga riset mulai bertumbuhan seperti
cendawan di musim hujan. Apa yang dikhawatirkan Soedjatmoko
adalah ilmu-ilmu sosial yang justru berkembang keluar, extensif,
intensif, menjadi “obyektif’, dan tidak lagi “refleksif”. Kedua, di
kalangan ilmuwan sosial terjadi pengelompokkan kalau bukan
perpecahan ke dalam kubu partisipasi dan kubu yang memper-
tahankan ilmu-ilmu sosial sebagai crtitical science. Ia melemparkan
kritik pada apa yang disebutnya dengan policy analysis dan policy
research, antara disiplin research dengan policy research.
Discipline research bermaksud untuk menambah perbenda-
haraan pengetahuan ilmiah tentang masyarakat di dalam bidang
disiplin masing-masing, menambang pengembangan konsep-
konsep analitis, dan untuk menyusun hipotesa-hipotesa yang
dapat membuka pintu ke arah penambahan pengetahuan ilmiah
selangkah lebih maju lagi. Apa yang disebut sebagai discipline
research adalah apa yang kelak dikenal sebagai basic research, riset
murni atau riset dasar. Sedangkan policy research cenderung
langsung menghadapi keperluan para pembuat kebijakan, dan
penyajian policy alternatives dengan implikasi-implikasi pada trade
off-nya, yang dapat menyoroti pilihan dan keputusan yang harus
diambil. Yang pertama tidak mempedulikan kebijakan negara
dan yang kedua semata-mata berdasarkan kebijakan negara. 61
Dengan melihat beberapa topik-topik penelitian yang dilaku-
kan lembaga kependudukan yang dikepalai Masri terlihat kecen-
derungan dominasi policy research itu. Selama tahun-tahun 1974-
61 Soedjatmoko, “Etika Dalam Perumusan Strategi Penelitian Ilmu-ilmu
Sosial,” dalam Ibid. hlm. 311-313.
132