Page 156 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 156
Pemikiran Masri Singarimbun
menyusun rencana penelitian. Disadari bahwa terdapat hubungan
yang sangat halus dan rumit antara variabel-variabel demografi
dengan faktor-faktor sosial budaya dan faktor-faktor lainya yang
tidak terungkap hanya dengan wawancara formal. Pada bulan
Juli 1987 Masri menyiapkan sebuah makalah yang disampaikan
dalam sebuah lokakarya metodologi penelitian. Dalam makalah
itu ia mengajukan apa yang disebutnya dengan “Pendekatan
Demografi Mikro”. Pendekatan ini bukan hal baru karena secara
substansial Masri pada dasarnya sudah mempraktekkannya
dalam penelitian tetapi lima tahun sebelum itu (1982) IUSSP Coun-
cil membentuk sebuah kelompok kerja dan kemudian pada Juni
1983 menyelenggarakan pertemuan pertama di London untuk
merumuskan ciri-ciri demografi mikro. Ciri-ciri demografi mikro
di antaranya sebagai berikut. 70
(1) small scale and hence low cost enquiries: economical ways of approach-
ing some major questions, (2) intense study of contemporary or histori-
cal demographic issues involving the study of a particular population in
its proper cultural and economic context, (3) a diversity of research meth-
ods, including a flexibility of approach and probably a good deal of
eclectisism, (4) continuity of involvement by the researcher both during
data collection and analysis.
Penemuan-penemuan baru terkadang dipicu oleh sebuah
peristiwa tertentu atau dari sebuah obrolan ringan yang tidak
disengaja tetapi mampu mengungkap hal-hal yang tersembunyi.
70 Masri Singarimbun, “Pendekatan Mikro Demografi, Pengalaman
Memadukan Antropolgi dan Demografi,” Makalah untuk Lokakarya Penerapan
Kombinasi Metode Kualitatif dan Kuantitatif dalam Penelitian Kelangsungan
Hidup Anak di Indonesia di Jakarta 6-10 Juli 1987, hlm. 3. Dimuat kembali
dengan beberapa tambahan di “Pendekatan Mikro Demografi, Pengalaman
Memadukan Antropolgi dan Demografi,” Majalah Demografi, No. 31 (Juli 1989).
137