Page 154 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 154
Pemikiran Masri Singarimbun
yang tersedia. Ini tentunya berhubungan pula dengan kenyataan
bahwa survey baru melalui proyek penelitian menghasilkan uang,
sedangkan penelitian yang memanfaatkan data yang sudah ada
66
mungkin sulit mendapatkan dananya. Masri menilai lokakarya
itu tidak menyinggung pendekatan antropologi yang menggu-
nakan teknik observasi, juga tidak membicarakan grounded re-
search yang mulai banyak dibicarakan di Indonesia. Tetapi sayang
dalam makalah itu, kritik yang dilontarkanya diperhalus dan
mengindikasikan ia tidak terlalu “terganggu” oleh perkembangan
penelitian kependudukan di Indonesia yang masih didominasi
riset-riset teknis. Di akhir makalahnya ia menulis, “akhirnya yang
penting adalah hasil yang bermutu, metoda apa pun yang dipa-
kai”. 67
Meskipun banyak berkecimpung dalam penelitian survey
sebagaimana hal ini menjadi kerja utama lembaga yang dipim-
pinya Masri tetap menggunakan pendekatan lain dari tradisi
kualitatif. Di Lembaga Kependudukan UGM dan di beberapa
kesempatan seminar atau lokakarya ia pun memperkenalkan
grounded research. Dalam sebuah paper tentang metodologi riset
ia menilai bahwa “pemujaan” terhadap penelitian verifikasi
mengandung bahaya dan kelemahan, yaitu proses sosial tidak
dapat diketahui melalui pendekatan itu, dan teori tidak berkem-
bang jika penelitian membatasi diri pada verifikasi. Padahal
penelitian sosial bertujuan menambah pengertian dan penjelasan
tentang proses sosial, fenomena sosial, dan hubungan antar vari-
able sosial. Dalam grounded research, teori dikembangkan oleh
66 Masri Singarimbun, “Penelitian Kependudukan di Indonesia,” Op.cit.,
hlm. 2
67 Ibid. hlm. 6
135