Page 256 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 256

Mubyarto dan Ilmu Ekonomi yang Membumi
               Indonesia telah tidak berkembang sebagai “ilmu”, melainkan
               sekadar menjadi “seni”, yaitu karena sebagai sebuah perangkat
               teoritis ia memiliki keterbatasan operasional, yang sekaligus
               menunjukkan bahwa ia tak bersifat universal sebagaimana yang
               diyakini oleh para penganutnya atau oleh para sarjana ekonomi
               yang berpikiran positivistik.
                   Persisnya, ada tiga kesimpulan yang diambil oleh Mubyarto
               di akhir pidato pengukuhannya. Pertama, adalah penegasan bah-
               wa ilmu ekonomi merupakan bagian dari ilmu sosial. Penegasan
               ini, bagi Mubyarto, semakin memberikan legitimasi sekaligus
               imperatif bahwa ilmu ekonomi memang harus diabdikan untuk
               kemajuan kemanusiaan. Meski berkali-kali ilmu ekonomi dido-
               rong untuk menjadi ilmu yang semakin abstrak secara berlebih-
               lebihan, dorongan itu biasanya akan selalu dikembalikan oleh
               seorang pemikir besar ke arah kemanfaatan yang lebih besar bagi
               kemajuan kemanusiaan.
                   Kedua, secara metodik, untuk kegunaan yang lebih besar bagi
               kemajuan kemanusiaan tadi, para ekonom mestinya menduduk-
               kan metode deduksi dan induksi secara proporsional. Mubyarto
               memberikan penghargaan yang sama besar baik bagi kekuatan
               penalaran maupun bagi pengalaman empiris sebagai sama-sama
               menjadi unsur penyokong bagi pengembangan ilmu ekonomi.
                   Dan ketiga, untuk meningkatkan kemampuan menangkap
               secara tepat masalah yang dihadapi oleh masyarakat pada waktu
               tertentu, para ekonom harus mampu mengkombinasikan berbagai
               pendekatan keilmuan sekaligus dalam penelitian-penelitian yang
                                  66
               bersifat transdisipliner.  Ihwal metode transdisipliner ini perlu



                   66  Mubyarto, Gagasan dan Metoda…, op.cit., hal. 14-15.

                                                                  237
   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261