Page 255 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 255

Pemikiran Agraria Bulaksumur
            bersifat strategis. 62
                Kembali ke pidato pengukuhan Mubyarto, setelah mengu-
            raikan perkembangan pemikiran ekonomi melalui pemikiran lima
            pemikir yang dipilihnya, di akhir pidatonya Mubyarto menegas-
            kan bahwa setiap ekonom besar selalu memikirkan nasib orang-
            orang kecil, lemah, dan miskin. Tidak pernah mereka dalam tu-
            lisan-tulisannya memihak pada orang-orang kaya atau konglo-
            merat, atau sebaliknya memusuhi orang-orang miskin yang tidak
                   63
            berdaya.  Ia juga mengambil beberapa kesimpulan yang jika kita
            hubungkan dengan hipotesis yang diajukan di awal pidatonya,
            simpul itu menunjukkan bahwa dua hipotesis yang diajukannya
            adalah bisa diterima. Artinya, klaim universalitas sebagaimana
            yang melekat pada teori ekonomi Neoklasik pada dasarnya tidak
            bisa diterima, sebab apa yang diklaim sebagai “universal” itu,
            meminjam Ozay Mehmet, misalnya, pada kenyataannya memang
                                                          64
            tak lain dan tak bukan sebenarnya hanyalah “Eropa”.  Dan, jika
            hingga dekade 1950-an representasi dari “universalitas” itu adalah
            Belanda, maka setelah itu, dalam sejarah pemikiran ekonomi di
            Indonesia, representasi “universalitas” itu menyeberang ke Ame-
                65
            rika.  Itulah yang membuat kenapa ilmu ekonomi Neoklasik di



                62  Bdk. M. Dawam Rahardjo, Pragmatisme, op.cit.
                63  Bdk. Mubyarto, Paradigma Pembangunan Ekonomi Indonesia, Pidato Dies
            Natalis ke-47 Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta: UGM, 1996), hal. 4.
                64  Ozay Mehmet, Westernizing the Third World: The Eurocentricity of Eco-
            nomic Development Theories (London: Routledge, 1999).
                65  Bdk. Goenawan Mohamad, Menyambut Indonesia: Lima Puluh Tahun
            dengan Ford Foundation, 1953-2003 (Jakarta: Ford Foundation dan Equinox Pub-
            lishing, 2003), hal. 59. Mengenai pergeseran pengaruh dan orientasi dari Belanda
            ke Amerika, lihat juga Roekmono Markam, Menuju ke Definisi Ekonomi Post-
            Robbins (Yogyakarta: BPFE, 1978).

            236
   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260