Page 290 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 290
Mubyarto dan Ilmu Ekonomi yang Membumi
Raya. Prinsip-prinsip yang terdapat di dalamnya adalah prinsip-
prinsip yang menguntungkan Inggris pada masa itu. Bahkan,
pada beberapa titik, buku Smith bisa dijadikan pembenaran bagi
praktik kolonialisme yang dilakukan Inggris.
Artinya, ada muatan kepentingan nasional dalam teori
ekonomi Barat, yang itu bisa jadi hanya menguntungkan mereka
sendiri. Jika demikian, masih maukah kita terus-menerus
memakai teori di mana kita memberikan keuntungan sebesar-
besarnya bagi kepentingan nasional negara lain dengan
mengorbankan kepentingan nasional kita? Perspektif kepentingan
ini juga melekat pada tuntutan globalisasi dan pasar bebas yang
menjadi agenda terbesar kaum neo-liberal. Selama ini kita mengira
bahwa pasar bebas adalah milestone bagi perdagangan
internasional yang akan bermanfaat bagi semua negara, sehingga
kita harus terlibat di dalamnya. Namun, studi yang dilakukan
Winifried Ruigrok menunjukan sebaliknya. Sebesar 75%
perdagangan internasional tidak dilakukan dalam aturan main
GATT (General Agreement on Tariff and Trade), tetapi melalui
perjanjian perdagangan preferensial (seperti antara Uni Eropa
dengan NAFTA), intra-company trade, dan barter. Karena itulah
sebenarnya globalisasi proses produksi dan penyebaran kapital
adalah omong kosong. Masing-masing negara mendorong
internasionalisasi, tetapi demi memenuhi kepentingan nasional.
Sayangnya, sekali lagi kita terjun ke gelanggang perdagangan
bebas tanpa prasangka sama sekali. 119
119 Baca Pidato Pengukuhan M. Mohtar Mas’oed, Tantangan Internasional
dan Keterbatasan Nasional: Analisis Ekonomi-Politik tentang Globalisasi Neo-Lib-
eral (2002), hal. 14-15.
271