Page 286 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 286
Mubyarto dan Ilmu Ekonomi yang Membumi
sanan menjadi bangsa yang miskin di satu sisi, serta munculnya
beberapa “keajaiban” dalam kehidupan perekonomian di sisi
yang lain, telah menjadikan struktur perekonomian kita terom-
bang-ambing antara dua arus besar pemikiran ekonomi main-
stream, yaitu Keynesian dan Neoklasik. 115
Salah satu analisis klasik mengenai peta pemikiran ekonomi
di Indonesia di antaranya pernah ditulis oleh Benjamin Higgins
(1912-2001). Higgins adalah seorang ahli ekonomi Kanada yang
memiliki pengetahuan luas mengenai sejarah perkembangan
ekonomi Indonesia. Dalam bukunya, Indonesia’s Economic: Stabi-
lization and Development (1959), Higgins menyebutkan dua
klasifikasi pemikir ekonomi di Indonesia berdasarkan pemiki-
rannya hingga akhir dasawarsa 1960-an. Kelompok pertama adalah
apa yang dinamakannya sebagai yang “berhaluan ekonomi” (eco-
nomic minded), terdiri dari para intelektual berpendidikan Barat
yang berpendapat bahwa pembangunan ekonomi harus menjadi
prioritas pertama, dan harus dilakukan dengan mencontoh Barat.
Kelompok kedua ia namakan sebagai yang “berhaluan sejarah”
(history minded), terdiri dari mereka yang beraliran nasionalis,
komunis, konservatif, dan isolasionis. Bagi mereka, proses revolusi
harus diselesaikan lebih dulu, dengan mengakhiri dominasi eko-
nomi, pengusahaan modal, dan pengaruh budaya asing. Sikap
ini banyak dipengaruhi oleh pengalaman kolonialisme dan perju-
115 Mengenai kiprah pemikiran ekonomi Keynesian di Indonesia, lihat,
misalnya, Benni E. Matindas, Paradigma Baru Politik Ekonomi (Jakarta: Bina
Insani, 1998). Adapun soal terombang-ambingnya perekonomian Indonesia di
antara arus-arus besar pemikiran ekonomi, secara panjang lebar ditulis oleh
sebuah laporan penelitian mengenai sistem-sistem ekonomi yang ditulis oleh
Emil Salim. Lihat Emil Salim, Sistem Ekonomi dan Ekonomi Indonesia (Jakarta:
Leknas-MIPI, 1965).
267