Page 73 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 73
Pemikiran Agraria Bulaksumur
c) Perkebunan di Negara-negara Berkembang
Buku berjudul Sejarah Perkebunan Di Indonesia: Kajian Sosial-
Ekonomi karya duet Sartono Kartodirdjo dengan Djoko Sur-
yo merupakan karya yang paling sering dirujuk para aktivis
gerakan agraria. Buku ini memberi pemahaman sistem
40
perkebunan yang terbentuk sejak abad 19 hingga nasib
perkebunan pada tahun 1960-an. Menurut mereka berdua,
pada mulanya kebun sering merupakan usaha tambahan
atau pelengkap dari kegiatan kehidupan pertanian pokok,
terutama pertanian pangan secara keseluruhan. Sistem ke-
bun biasanya diwujudkan dalam bentuk usaha kecil, tidak
padat modal, penggunaan lahan terbatas, sumber tenaga
kerja berpusat pada anggota keluarga, kurang berorientasi
pada pasar, dan lebih berorientasi pada kebutuhan sub-
sisten.
Ciri pokok “sistem kebun” semacam itu sekaligus menjelas-
kan ciri umum dari usaha pertanian masyarakat agraris
yang masih subsisten. Sebaliknya, “sistem perkebunan”
diujudkan dalam bentuk usaha pertanian skala besar dan
kompleks, bersifat padat modal (capital intensive), penggu-
naan areal pertanahan luas, organisasi tenaga kerja besar,
pembagian kerja rinci, penggunaan tenaga kerja upahan
(wage labour), struktur hubungan yang rapi, dan penggu-
naan teknologi modern, spesialisasi, sistem administrasi dan
birokrasi, serta penanaman tanaman komersial (commercial
crops) untuk komoditi ekspor di pasaran dunia. Sistem per-
40 Sartono Kartodirdjo dan Djoko Suryo, Sejarah Perkebunan di Indonesia:
Kajian Sosial-Ekonomi, (Yogyakarta: Aditya Media, 1991)
54