Page 76 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 76

Membaca Ulang Sartono Kartodirdjo
                 Sartono memberi ilustrasi bagaimana antara sistem mod-
                 ern perkebunan memanfaatkan sistem kekuasaaan tra-
                 disional. “Di daerah Priyangan ini, kopi ditanam di kebun-
                 kebun yang dibuat di tanah-tanah hutan yang belum
                 dibuka, yang dikerjakan dengan menggunakan pekerja
                 wajib. Organisasi pelaksanaannya diserahkan kepada para
                 bupati, dan dilakukan menurut sistem feudal. Sekalipun
                 demikian VOC juga mengangkat beberapa orang pengawas
                 Belanda untuk mengawasi jalannya produksi dan penye-
                 rahannya kepada VOC termasuk mengawasi penguasa-
                 penguasa pribumi. Melalui sistem paksa penduduk diwa-
                 jibkan untuk mengerjakan pekerjaan rodi untuk pembukaan
                 lahan, penggarapan lahan, penanaman biji kopi, peme-
                 liharaan, dan pemanenan, serta pengangkutan produksi
                 dari kebun ke tempat penimbunan yang telah ditetapkan.
                 Dari kopi yang diserahkan penduduk setempat, bupati
                 kemudian meneruskannya untuk diserahkan kepada pihak
                 VOC, sebagai produksi penyerahan wajib. VOC memberi-
                 kan perhitungan pembayaran biaya penanaman, pengang-
                 kutan, dan kelebihan jumlah dari yang ditetapkan, serta
                 premi bagi bupati sendiri. Menurut ketentuan bupati mene-
                 ruskan pembayaran kembali itu kepada penduduk yang
                 bersangkutan melalui pegawai yang ada di bawahnya. Sis-
                 tem penanaman wajib atau paksa yang dilakukan VOC di
                 daerah Priyangan mendatangkan keberhasilan besar dalam
                 mendatangkan produksi kopi yang berlaku di pasaran Ero-
                 pa, sehingga mampu mengungguli kopi dari Yaman, yang
                 semula menjadi daerah ekspor kopi untuk pasaran Eropa.
                 Pelaksanaan penanaman kopi paksa yang dilakukan di
                 Priyangan itu kemudian dikenal menjadi Sistem Pri-

                                                                   57
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81