Page 74 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 74
Membaca Ulang Sartono Kartodirdjo
kebunan dengan demikian merupakan bagian dari kegiatan
perekonomia modern, yang berasal dari dunia barat. Keha-
dirannya di negara-negara berkembang pada umumnya
berhubungan erat dengan proses kaptalisme, kolonialisme,
dan modernisme. 41
Secara cermat dan tajam keduanya mengatakan bahwa sis-
tem perkebunan memiliki peranan penting dalam proses
eksploitasi dan ekstraksi kolonial. Pendirian perkebunan
di negara-negara jajahan berkembang sering diikuti dengan
kecenderungan pengambil-alihan tanah-tanah milik pen-
duduk pribumi, dan perubahan basis ekologi pertanian sub-
sisten yang ada sebelumnya. Penggambaran semacam ini
masih cukup valid untuk melihat keberadaan perkebunan
di masa kini. Sistem perkebunan yang menggunakan tanah
melalui sewa (erfpacht) atau HGU pada tahun 1960-an mela-
lui UUPA akan diakhiri secara perlahan-lahan atau dikuasai
oleh pemerintah (nasionalisasi) dengan kepemilikan aset
di tangan rakyat. UUPA sendiri berupaya membatasi kebe-
radaan perkebunan melalui pemberian ijin HGU selama 25-
30 tahun untuk selanjutnya dinasionalisasi. 42
d) Sistem Ekonomi Dualistis
Menurut Sartono, ekonomi dualistis bukanlah kondisi
linearitas sejarah bahwa di satu sisi terdapat ekonomi
tradisional, subsisten, yang belum menapaki ke arah mod-
ern, sehingga diorientasikan ke arah itu. Atau juga bukan
ketika masih saling bertahannya kedua jenis ekonomi ter-
41 Ibid., hlm. 3
42 Lihat UUPA tahun 1960, pasal 29 dan 30
55