Page 77 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 77
Pemikiran Agraria Bulaksumur
yangan(Prijanganstelsel)”. 45
e) Tentang Tanah Partikelir
Menarik mengikuti analisanya tentang tanah partikelir.
Sartono dan Djoko Suryo menunjukkan bahwa VOC sebagai
“armada dagang” melakukan penyelenggaraan persewaan
desa dan tanah partikulir (Particuliere Landerijen). Praktek
46
persewaan desa dilakukan dengan cara menyerahkan
sejumlah desa kepada orang-orang Cina dengan pemba-
yaran uang sewa. Desa-desa itu disewakan dalam jangka
waktu tertentu, misalnya, 3, 5, 8, atau 10 tahun. Selama jang-
ka waktu persewaan itu, pihak penyewa memiliki keku-
asaan untuk menarik penghasilan dari desa itu, yang semula
diserahkan kepada pemerintah. Hak atau kekuasaan itu
diartikan secara luas, sehingga penyewa dapat menuntut
penyerahan hasil bumi, misalnya beras dan hasil tanaman
lain, dan jasa dari penduduk desa setempat. Bentuk perse-
waan semacam itu juga dikenal di daerah kerajaan, yang
biasanya dilakukan oleh pemegang tanah apanage (lung-
guh/tanah jabatan).
Disebutkan pula bahwa pada akhir abad ke 18 terjadi prak-
tek persewaan desa secara besar-besaran. Pada sekitar tahun
1800, VOC menyewakan sejumlah desa-desa di daerah Jawa
Tengah, Jawa Timur, dan daerah sekitar Batavia (Jakarta),
kepada orang-orang partikelir (swasta). Dilaporkan pada
45 Ibid. hlm 34
46 Bandingkan keberadaan armada dagang VOC dengan berbagai peru-
sahaan Transnational Corporation atau Multinational Corporation saat ini ,atau
perusahaan parastatal seperti perhutani dan PTPN.
58