Page 75 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 75
Pemikiran Agraria Bulaksumur
sebut sebagai bukti tidak saling mengganggu dan meru-
saknya masing-masing sistem sebagaimana dikemukakan
Boeke, akan tetapi justru, menurut Sartono, ekonomi
dualistis adalah bukti keterlemparan satu pihak terhadap
pihak yang lain. Analisa historis semacam ini berkese-
43
suaian dengan pandangan mutakhir yang disampaiakan
oleh Borras melalui Pandangan Relational-nya, bahwa kemis-
kinan diterangkan justru sebagai akibat integrasi masya-
rakat tani lebih jauh ke dalam perekonomian dominan. 44
Apa yang disebut dengan ekonomi dominan dalam sejarah
Indonesia adalah ekonomi dalam sistem perkebunan.
Sistem ini memiliki peranan penting dalam proses eksploi-
tasi dan ekstrasi kolonial. Dikotomi sektor modern-tradi-
sional membenarkan hubungan eksploitatif antara
penguasa kolonial dan tanah jajahan. Eksploitasi sumber-
daya tanah dan tenaga kerja yang melimpah di sektor
tradisional untuk penyelenggaraan produksi pasaran Eropa
menjadi kebijaksanaan politik perekonomian kolonial.
Komoditas tertentu yang dihasilkan dalam produksi
perkebunan serta dilakukan dalam sistem tertentu (non-
enclave, misalnya) justru mempertahankan ekonomi tradi-
sional dan ekonomi persawahan sebagai katup penyelamat
bagi tenaga kerja perkebunan. Bagi perkebunan, hal itu
tentu menguntungkan karena dapat menekan biaya tenaga
kerja mereka.
43 op.cit., hlm 8
44 Saturnino Jr. Borras, Agrarian Change and Peasant Studies: Changes
Continuities and Challenges An introduction. Journal of Peasant Studies, Juni
2009.
56