Page 71 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 71
Pemikiran Agraria Bulaksumur
antara nilai tanaman-tanaman ekspor dan pajak tanah kepa-
da rakyat. Kerugian-kerugian yang diderita akibat kega-
galan panen ditanggung pemerintah. 37
Berbeda dengan sejarawan yang lain, Sartono tidak demi-
kian saja menampilkan gambaran negatif terhadap sistem
tersebut, sebab pada hakekatnya apa yang disebut sistem
ini memperoleh variasi lokal pada ruang agraria di daerah-
38
daerah serta tergantung dengan pelaksananya. Sartono
yang menjadi perintis dari historiografi Indonesiasentris
namun dia pulalah yang cukup kritis terhadapnya.
b) Nasib Petani pada Zaman Liberal dan Malaise
Penduduk Jawa lebih banyak lagi didorong ke dalam eko-
nomi uang karena hilangnya matapencaharian mereka yang
tradisional. Hal ini memaksa mereka untuk mencari peker-
jaan pada perkebunan-perkebunan besar yang dimiliki oleh
Belanda dan lain-lain orang Eropa. Meskipun demikian,
pada umumnya respons penduduk di Jawa terhadap melu-
asnya ekonomi-uang adalah pasif, artinya mereka untuk
sebagian besar tetap tergantung dari mata pencaharian di
bidang pertanian, dan hanya berusaha untuk melengkapi
pendapatannya yang diperoleh dari hasil-hasi pertanian jika
pendapatan ini tidak mencukupi. Para petani di Jawa juga
37 Sartono Kartodirdjo, Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho
Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia Jilid IV: Indonesia Dalam Abad 18 dan
19, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1975).
38 Lihat, Robert van Niel, “Warisan Sistem Tanam Paksa bagi Perkem-
bangan Ekonomi Selanjutnya”, Robert van Niel, Sistem Tanam Paksa di Jawa,
(Jakarta: LP3ES, 2003), hlm. 254
52