Page 109 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 109

Nilai  ganti  kerugian  yang diberikan  kepada  masyarakat
          terhadap  tanah  yang  digunakan  untuk  pembangunan  waduk
          berada  jauh  di  bawah  harga  pasar  setempat,  sehingga  nilai
          yang  diterima terlalu  rendah  dan  menyulitkan  warga untuk
          mencari tanah  maupun pemukiman pengganti.  Masyarakat
          terpaksa menerima ganti kerugian yang nilainya jauh di bawah
          harga wajar dikarenakan adanya unsur paksaan dan tekanan
          dari  jajaran  militer.  Di  dalam  proses  pembebasan  lahan  ini
          masyarakat hanya diundang kemudian disodori amplop berisi
          uang ganti kerugian tanpa adanya diskusi ataupun penjelasan
          terhadap rincian besaran nilai ganti kerugian (Karmono 2005).

             Pemberian  nilai  ganti  kerugian yang  kurang  adil/kurang
          transparan  dalam  pembebasan  tanah  untuk  waduk Kedung
          Ombo ini juga disebabkan adanya celah hukum yang terdapat
          dalam  PMDN  Nomor.  5/1975.  Dimana  di  dalam  peraturan
          tersebut  hanya dinyatakan  bahwasanya dasar  perhitungan
          ganti  kerugian  adalah  musyawarah  dengan  memperhatikan
          harga dasar. Kondisi yang terjadi saat itu harga dasar berada
          jauh lebih  rendah  apabila  dibandingkan  dengan  harga pasar
          setempat  yang  berlangsung  saat  itu.  Sementara kondisi
          yang  terjadi  di  Kedungombo  pada saat  ganti  kerugian  tidak
          mendasarkan  nilai  kesepakatan  musyawarah  dan  berada
          jauh di bawah nilai pasar. Sitorus (2004) menyebutkan dalam
          pelepasan  atau penyerahan  hak,  kesepakatan  ganti-kerugian
          dan kesediaan menyerahkan tanah merupakan satu kesatuan
          dan  dua hal  ini  tidak  dapat  terpisahkan,  apabila  terjadi
          ketidaksepakatan mengenai nilai ganti kerugian maka hal ini
          sama dengan terjadi ketidaksempurnaan di dalam pelepasan
          atau penyerahan hak sebagai suatu tindakan hukum.





         80   Pengadaan Tanah di Indonesia dan Beberapa Negara dari Masa ke Masa
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114