Page 111 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 111

Saat ini sebagian masyarakat beralih profesi sebagai nelayan
          dengan memanfaatkan sumberdaya air di sekitar waduk untuk
          budidaya ikan air tawar. Pembangunan waduk juga mengubah
          kondisi sosial budaya masyarakat salah satunya yakni sebelum
          adanya  pembangunan  waduk, masyarakat  melakukan  tradisi
          berupa  persembahan  panen  padi  melalui  upacara  ‘Dewi  Sri’,
          namun saat ini sudah tidak ada lagi karena masyarakat beralih
          profesi sebagai nelayan (Surjono 2015). Dari berbagai kajian
          menunjukkan bahwasanya pengadaan tanah di Kedungombo
          ini menyisakan kemiskinan bagi warga terdampak dan sebagai
          masyarakat hanya bisa bertahan di tengah kemiskinan karena
          terbatasnya lahan garapan maupun hilangnya pekerjaan serta
          asset  tanah  sebagai  modal  utama  untuk  bertahan  hidup
          (Novandi dkk, 2019).

          4.  Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1993

             Keputusan  ini  setidaknya  mampu menjawab  sebagian
          problematika  sebagaimana  tersebut  di  atas,  sekaligus
          mencabut Permendagri No. 15  Tahun 1975  yang merugikan
          masyarakat secara luas dan hanya menguntungkan bagi pihak-
          pihak  tertentu  khususnya  pihak  swasta.  Keputusan  Presiden
          Nomor 55/1993 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan
          Pembangunan untuk Kepentingan Umum ini mengubah istilah
          pembebasan tanah menjadi istilah pelepasan atau penyerahan
          hak atas tanah. Dalam peraturan ini menyebutkan bahwasanya
          pihak  yang  berwenang  melaksanakan  pengadaan  tanah
          adalah Panitia Pengadaan tanah yang dibentuk oleh Gubernur,
          dan di dalam pelaksanaannya setiap  pengadaan  tanah  yang
          dilaksanakan harus sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang
          yang telah ditetapkan. Di dalam Keppres ini juga memberikan




         82   Pengadaan Tanah di Indonesia dan Beberapa Negara dari Masa ke Masa
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116