Page 116 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 116

mengikat.  Perbedaan  mendasar  dari  UU 2  Tahun  2012  ini
           dibandingkan dengan pengaturan sebelumnya yakni di dalam
           mengatur ganti kerugian memberikan ketentuan bahwasanya
           ganti  kerugian  merupakan  penggantian  yang  layak  dan  adil
           kepada pihak yang berhak dalam proses pengadaan tanah. UU
           ini juga memberikan kejelasan terhadap norma baru peralihan
           hak atas tanah dimana hal ini memiliki sifat mendasar yang
           tidak diatur oleh peraturan perundang-undangan sebelumnya
           yakni  pencabutan  hak  atas  tanah  tidak  dapat  dilakukan
           secara mudah, peraturan ini memberikan solusi bahwasanya
           konsinyasi dapat dilakukan melalui lembaga pengadilan negeri
           (Pamuncak 2016).

               Perbedaan  mendasar UU  Nomor  2  Tahun 2012  dengan
           peraturan  sebelumnya  yakni  PP  65 Tahun  2006,  ialah  dalam
           hal pemberian ganti rugi pada PP 65/2006 menyatakan bahwa
           Ganti  kerugian  adalah  penggantian  terhadap  kerugian  baik
           bersifat  fisik  dan/atau  non  fisik  sebagai  akibat  pengadaan
           tanah  kepada  yang  mempunyai  tanah,  bangunan,  tanaman,
           dan/atau benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah yang
           dapat  memberikan  kelangsungan  hidup  yang  lebih  baik  dari
           tingkat kehidupan sosial ekonomi sebelum terkena pengadaan
           tanah,  sementara  di  dalam UU Nomor  2/2012  menyatakan
           ganti kerugian adalah penggantian yang layak dan adil kepada
           pihak  yang  berhak  dalam  proses  pengadaan  tanah.  Kata
           “layak  dan  adil”  tidak  ada  penjelasan  yang  spesifik,  namun
           dalam penjelasan Pasal 2 Huruf b memperjelas asas keadilan
           yaitu  memberikan  jaminan  penggantian  yang  layak  kepada
           Pihak yang Berhak dalam proses Pengadaan Tanah sehingga
           mendapatkan  kesempatan  untuk dapat  melangsungkan
           kehidupan yang lebih baik (Pamuncak 2016).



                                     Perkembangan Pengadaan Tanah di Indonesia  87
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121