Page 48 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 48

Dalam perjalanannya program pembangunan, kebijakan
           politik  (Hamidah,  2012),  sistem  kepemimpinan,  sistem
           pemerintahan,  arah  pengembangan  ekonomi, kondisi  sosial-
           budaya  yang  terus  berubah, kajian  riset  terkait  pelaksanaan
           pengadaan  tanah,  sistem/regulasi  yang  mengatur  terkait
           agraria/pertanahan membawa pengaruh terhadap sistem dan
           pengaturan  pengadaan  tanah  di  Indonesia.  Berikut  disajikan
           perjalanan pengaturan dan pelaksanaan pengadaan tanah di
           Indonesia dari masa ke masa.

           A.  Masa Penjajahan Belanda

               Beberapa literatur mengatakan  bahwasanya penjajahan
           Belanda yang berlangsung ± 350 tahun meninggalkan sejarah
           panjang  bagi  masyarakat  Indonesia  (Nugraha, Utomo  2018).
           Pada  masa  penjajahan  Pemerintah  Hindia-Belanda  yakni
           di  tahun  1870-an  pemerintahan  dan  politik  hukum kolonial
           memiliki pengaruh sangat kuat dan besar terhadap eksistensi
           tanah ulayat dengan diundangkannya Agrarisch Wet 1870 dan
           menetapkan peraturan pelaksanaannya yakni Agrarisch Besluit.
           Di dalam peraturan tersebut memuat dan memberlakukan azas
           Domain Verklaring yakni  Negara Hindia-Belanda  merupakan
           pemegang  hak  milik  atas  tanah-tanah  yang  tidak  berada  di
           bawah penguasaan  hak  privat  sebagaimana  diatur dalam
           hukum Belanda, sehingga di masa ini tanah yang tidak memiliki
           alat bukti atas nama kepemilikan perseorangan/ badan hukum
           privat,  maka  terhadap  tanah  tersebut  haknya  menjadi  tanah
           negara. Dalam Agrarisch Wet ini ditegaskan bahwa pemerintah
           bukan pemilik tanah, namun berdasarkan asas domain maka
           yang  memiliki  semua  tanah  selain  dapat  dibuktikan  dengan
           adanya  eigendom  dan  agrarisch  eigendom  adalah  negara
           (Sudrajat, 2019).




                                     Perkembangan Pengadaan Tanah di Indonesia  19
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53