Page 49 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 49

Sarjita (2020,  4)  menyatakan  bahwa Secara historis:
          Pemerintah  Belanda  mengoper kekuasaan  dari  raja-raja  di
          Indonesia  yang  mempunyai  hak  domein  atas  tanah,  maka
          dengan  sendirinya  hak  domein juga dioper oleh  Belanda.
          Secara publicrechtelik, untuk menyatakan bahwa kedaulatan di
          Indonesia ini terletak di tangan Belanda. Azas Privat rechtelik,
          oleh  karena  anggapan  Hukum  Barat  tiap  orang hanya dapat
          memberikan  atau  mengoperkan  hak  milik  sendiri  atau  hak
          yang  kurang daripada  hak  sendiri.  Tujuan penggunaan  asas
          tersebut  Pemerintah  Belanda  membutuhkan  hak  milik  atas
          tanah  kepada  orang  asing, maka perlu  azas  privat rectelik.
          Untuk mencegah  pembukaan  tanah  yang  tidak sah,  serta
          memudahkan penentuan status tiap-tiap tanah sebagai tanah
          domein.  Asas  Domein Verklaring  ini  dengan  berlakunya  UU
          Nomor  5 Tahun  1960  tentang  Peraturan  Dasar  Pokok-Pokok
          Agraria  (UUPA)  telah  dinyatakan  dicabut  dan  tidak  berlaku.
          Moh. Mahfud MD (1998, 179-1980)  membagi dalam dua
          kelompok. Pertama, yang dicabut dengan cara eksplisit, yakni
          pencabutannya  dinyatakan  secara  tegas  di  dalam  UUPA.
          Kedua, yang dicabut secara implisit, yakni pencabutannya tidak
          secara tegas dinyatakan dalam UUPA, tetapi tercabut dengan
          sendirinya karena memuat materi yang bertentangan dengan
          asas-asas yang dipakai dalam UUPA.
             Asas Domain Verklaring ini merupakan Peraturan produk
          Pemerintah  Hindi  Belanda  yang  dicabut Secara Eksplisit.
          Hal  tersebut tertuang  dalam  Diktum  memutuskan: Dengan
          mencabut: 1. “Agrarische Wet” (Staatsblad 1870 No.55) sebagai
          yang termuat dalam Pasal 51 “Wet op de Staatsinrichting van
          Nederlands  Indie”  (Staatsblad  1925  No. 447)  dan  ketentuan
          dalam ayat-ayat lainnya dari pasal itu; 2. a. “Domeinverklaring”



         20   Pengadaan Tanah di Indonesia dan Beberapa Negara dari Masa ke Masa
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54