Page 24 - Microsoft Word - E-BOOK Guru Menembus Amerika
P. 24
Ternyata lebih banyak buku berbahasa Inggris. Saya memang
suka membeli buku, majalah atau novel berbahasa Inggris
bila pergi ke toko buku. “Saya akan membawa buku bahasa
Inggris ini ke Medan,” kata saya dalam hati.
Tak terasa malam sudah tiba, dan tercium aroma
makanan yang lezat ke kamar. Saya keluar dari kamar dan
menuju dapur.
“Saya bantu ya bu,” kata saya menawarkan diri sambil
mengangkat makanan untuk ditaruh di atas meja makan. Ibu
tersenyum.
“Pasti lezat sekali. Ada ikan teri medan, gulai sayur
singkong, ikan tongkol dan ayam goreng,” kata saya penuh
kegirangan, karena semua menu makanan adalah favorit
saya.
“Kita mau merayakan keberhasilanmu, masuk PTN,
Erika. Ibu sangat senang sekali. Jika nanti ibu ke Medan
menemui kamu, ibu akan bawakan makanan kesukaanmu.
Tolong panggil ayah dan adik-adikmu. Kita mau makan
malam,” kata ibu penuh semangat.
Malam itu terasa sangat dingin. Kami makan malam
dengan lahap, sehingga dingin cuaca tidak terasa. Apalagi
semua menu makanan adalah favorit saya. “Terimakasih,
ibu,” kata saya dalam hati.
Tibalah saat saya harus berangkat ke Medan untuk
melanjutkan pendidikan. Kedua orangtua mengantar ke
Medan. Pada saat itu harga tiket pesawat ke Medan sangat
mahal. Hanya orang-orang berduit yang bisa pergi ke Medan
dengan pesawat. Kami naik mobil truk besar ke Medan. Yang
menjadi supir adalah ayah saya sendiri. Betapa kagumnya
18 | Erika Ambarita