Page 121 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 121

TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA



                kondisi  masyarakat  kala  itu  yang  sangat  memprihatinkan.  Dan
                baginya hal ini disebabkan karena sistem ekonomi kolonial, sehingga
                hal  itu  kemudian  menggugah  jiwa  Soetomo  untuk  bercita-cita
                mengangkat martabat masyarakat pribumi.

                       Semasa Soetomo masih menjadi pelajar di STOVIA ia bersama-
                sama  dengan  temannya  mendirikan  sebuah  organisasi  pelajar
                bernama  Budi  Utomo  pada  tahun  1908.  Ia  dipilih  sebagai  ketua
                pertamanya.  Di  Budi  Utomo  inilah  karir  Soetomo  dalam  kancah
                pergerakan nasional Indonesia berawal.


                2.7. Dalam Arus Pergerakan Nasional

                       Soetomo muda adalah seorang yang tidak hanya pintar dalam
                pendidikan, tapi juga dienal berjiwa sosial sanga tinggi. Di STOVIA ia
                banyak  melakukan  diskusi-diskusi  dengan  temannya  membicarakan
                prihal kesengsaraan rakyat dan solusi-solusinya. Tentu ia bukan satu-
                satunya  dan  bukan  pula  yang  pertama  yang  menunjukkan
                kepeduliaan  atas  nasib  kaum  pribumi.  Mas  Nagbehi  Wahidin
                Sudirohusodo,  yang  kemudian  menjadi  sahabat  dekat  dan  teman
                perjuangan  Soetomo,  telah  lebih  dulu  bergerak  dengan  isu
                kepeduliaan sosial di atas. Ia adalah seorang dokter Jawa yang gencar
                mengkampanyekan  isu-isu  kesejahteraan  dan  pengangkatan
                martabat  pribumi  Jawa.  Antara  tahun  1906-1907,  Wahidin  gencar
                melakukan  kampenya  ke  berbagai  daerah  di  Jawa,  walaupun
                sebenarnya hasilnya tidak seperti yang diharapkannya. Masih sangat
                sedikit  sekali  para  priyai  Jawa  yang  tertarik  dengan  gagasan-
                gagasannya tersebut.

                       Perjalanan Wahidin menemukan titik terang ketika ia bertemu
                dengan  salah  seorang  pemuda  cemerlang  bernama  Soetomo  di
                Jakarta  pada  tahun  1907.  Ketika  itu  Wahidin  sedang  memberikan
                ceramahnya  di  STOVIA,  Soetomo  muda  kala  itu  tengah  menempuh
                pendidikan  dokter  di  STOVIA.  Dalam  pertemuanya  di  akhir  tahun
                1907 tersebut, mereka mulai mebicarakan mengenai kedudukan dan
                martabat masyarakat Jawa. Pada awalnya pembicaraan tersebut



                                                                                 109
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126